Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 01 September 2020 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya sejumlah klaster zona gempa aktif selama Agustus 2020 kemarin dan berpotensi terus aktif pada September.

Data klaster zona gempa aktif selama Agustus 2020 ini disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

Disampaikan kalau sejumlah klaster zona gempa aktif selama Agustus 2020 kemarin dan berpotensi terus aktif pada September mendatang.

Klaster zona aktif gempa itu teridentifikasi di Banda Aceh, Bengkulu, selatan Selat Sunda, selatan Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Sumba, Sigi, Matano, Laut Maluku Utara dan Sarmi Papua.

Sementara wilayah paling aktif gempa pada Agustus 2020 adalah Sumba Barat Daya, di Nusa Tenggara Timur. Di kawasan itu telah terjadi gempa bermagnitudo 5,5 pada 5 Agustus yang dikuti 527 kali gempa susulan, dengan gempa yang guncangannya dirasakan sebanyak 7 kali.

Titik-titik gempa di Indonesia selama Agustus 2020. Jumlah gempa tektonik di Indonesia selama Agustus mencapai 804 kali. [Dok BMKG]

"Patut disyukuri bahwa gempa yang berpusat di laut ini tidak menimbulkan terjadinya kerusakan dan korban jiwa. Sumber gempa ini belum terpetakan dalam peta geologi dan tektonik dasar laut," kata Daryono, Senin (31/8/2020) seperti dilansir dari Suara.com.

Daryono juga menjelaskan bahwa aktivitas gempa hiposenter dalam atau yang populer dikenal sebagai Deep Focus Earthquake di wilayah Indonesia banyak terpusat di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Sulawesi.

"Data seismisitas menunjukkan bahwa aktivitas gempa hiposenter dalam di wilayah itu masih sangat aktif," imbuh dia.

Guncangan gempa Deep Focus Earthquake pada 21 Agustus 2020 yang berkekuatan M 6,9 dan kedalaman 625 km di Laut Flores-Banda dapat dirasakan di wilayah yang luas hingga mencapai wilayah Tarakan Kalimantan Utara.

Sebelumnya Daryono mengungkapkan bahwa jumlah gempa tektonik pada Agustus kemarin naik drastis menjadi 804 dari hanya 541 kali pada Juli. Tak hanya itu, jumlah gempa bermagnitudo di atas 5 juga naik signifikan, dari 12 kali pada Juli menjadi 27 kali pada Agustus.

Meski demikian, untuk gempa yang dirasakan oleh masyarakat jumlahnya turun menjadi 49 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Itulah klaster zona gempa aktif selama Agustus 2020 dari BMKG yang bisa berpotensi tetap aktif pada September 2020. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG