Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan sempat dibuat terheran-heran dengan penemuan meteorit berwarna pelangi. Batuan ini ditemukan di Kosta Rika dengan minyimpan banyak misteri.
Penemuan Meteorit ini membuat ilmuwan bertanya-tanya kenapa bebatuan itu bisa berwarna pelangi.
Setahun berselang setelah ditemukan, para ilmuwan akhirnya mengungkap kandungan pada meteorit yang menyebabkan kondisi itu adalah campuran warna yang menyerupai pelangi.
Para ilmuwan berpendapat, meteorit berwarna pelangi itu merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya dan mungkin menyimpan bahan penyusun kehidupan, seperti protein dan asam amino.
Baca Juga
Sebagaimana melansir laman Daily Mail, Senin (31/8/2020), dua unsur tersebut dipercaya mengandung senyawa organik kompleks karena terbuat dari debu yang sama seperti Bima Sakti ll.
Senyawa serupa ditemukan pada pecahan meteorit terpisah yang meledak di Murchison, Australia pada tahun 1969 silam, yang juga mengandung asam amino.
Ilmuwan yang menyebut meteorit berwarna pelangi itu sebagai Aguas Zarcas, diperkirakan berusia 4.560 juta tahun dan merupakan bagian dari asteroid yang jatuh di langit San Carlos, Kosta Rika.
Seorang perempuan mengklaim bahwa sebuah batu merobek atapnya di belakang rumahnya di Aguas Zarcas dan mengatakan dia menemukan 'batu hangat' di lantai.
Sejak penemuan meteorit seberat 2,4 pon itu, Bagian Petrografi dan Geokimia dari Sekolah Geologi Kosta Rika melakukan penelitian untuk menyelidiki Aguas Zarcas.
Setelah mempelajari batu tersebut selama lebih dari setahun, tim tersebut menemukan hampir 100 asam amino yang berbeda di sisa-sisa asteroid, yang ternyata banyak di antaranya ditemukan dalam organisme di Bumi.
Itulah akhirnya ilmuwan bisa memecahkan misteri Meteorit yang bisa pelangi berwarna pelangi tersebut. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir