Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Rabu, 02 September 2020 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Baru-baru ini Rusia mengungkap rekaman bom nuklir paling dahsyat dalam sejarah yang terjadi di pulau terpencil di utara Lingkaran Arktik. Cukup mengejutkan, foto ini menunjukkan dengan jelas momen bersejarah yang terjadi beberapa tahun yang lalu ini.

Kejadian bom nuklir ini terjadi pada Oktober 1961 saat Uni Soviet menjatuhkan bom nuklir yang meledak hampir 2,5 mil atau 4 kilometer di atas tanah. Gelombang kejut akibat ledakan ini membuat pulau tersebut gundul.

Mengutip Live Science, warga lain dapat melihat ledakan ini dari 600 mil atau 965 kilometer jauhnya dari lokasi. Panas yang ditimbulkan cukup dahsyat lengkap dengan penampakan jamur raksasa akibat bom nuklir.

Bom nuklir yang meledak tersebut adalah RDS-220 atau yang juga dikenal sebagai Tsar Bomba. Sangking dahsyatnya, hingga kini tidak ada alat peledak satu pun yang mampu menandingi ledakan tersebut.

Menjadi bukti sejarah menggemparkan tersebut, belum lama ini Rosatom State Atomic Energy Corporation atau badan atom negara Rusia merilis 40 menit rekaman rahasia yang menunjukkan terjadinya bom nuklir paling dahsyat ini.

Bom nuklir paling dahsyat dalam sejarah. (youtube/Pocatom)

Saat pertama kali dibuat, perdana menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev meminta Tsar Bomba dengan tenaga nuklir mencapai 100 megaton. Namun, yang diberikan hanya 50 megaton.

Dengan setengah tenaga yang diminta, ledakan bom nuklir ini sangat kuat jika dibandingkan dengan bom nuklir yang diledakkan Amerika Serikat pada kejadian Hiroshima dan Nagasaki di Perang Dunia II.

Dari rekaman tersebut terungkap ukuran bom nuklir ini yang sangat besar saat dijatuhkan di Novaya Zemlya yang berada di Rusia Utara. Dijatuhkan melalui pesawat, saking besarnya, bom nuklir ini ikut menjatuhkan pesawat tersebut.

Terjadi dengan sangat dahsyat, beruntung ledakan akibat bom nuklir ini tidak menyebabkan korban jiwa. Usai kejadian tersebut, muncul aturan mengenai uji atom dan senjata nuklir hingga kini.

BACA SELANJUTNYA

Jepang Stop Ekspor Teknologi ke Rusia, Semikonduktor dan Robot Tak Boleh Dikirim