Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Jauh sebelum berakhir dengan bentuk ini, Bumi dikenal merupakan bagian dari superkontinen yang saling menyatu. Sayangnya, karena terjadi retakan, daratan ini lalu bergeser dan memencar satu sama lain.
Baru-baru ini, ilmuwan baru saja membuat peta interaktif yang mampu mengungkap keadaan Bumi 750 tahun yang lalu. Ide membuat peta interaktif ini tidak terlepas dari perubahan global yang terjadi di lokasi tersebut.
Melansir dari Science Alert, peta interaktif ini disebut Globe Bumi Kuno yang dibuat oleh ahli pelontologi bernama Ian Webster. Ide ini menggabungkan peta paleogeografik yang merupakan bagian dari PALEOMAPS.
Christopher Scotese selaku ahli geologi dan paleogeograf ini menyampaikan kekagumannya mengenai bentuk Bumi pada 750 tahun yang lalu. Dari tampilannya, terlihat empat superkontinen yaitu Pannotia, Gondwana, Laurentia, dan Pangea.
Baca Juga
Saat pengguna mengakses peta interaktif ini akan muncul tampilan default 240 juta tahun yang lalu pada periode Trias Pertengahan. Pada masa ini, Pangaea mendominasi seluruh dunia sebelum dunia sekarang ini kita kenal.
Bumi ini lalu menjadi Permian-Trias yang hancur sekitar 10 hingga 12 juta tahun yang lalu dan membunuh seluruh dinosaurus dan mamalia yang ada pada masa tersebut.
Dengan mengakses peta interaktif ini, pengguna dapat menggunakan menu drop-down di sebelah kanan untuk melihat keadaan Bumi 750 tahun yang lalu.
Selain itu, pengguna juga dapat memilih tanggal untuk mengetahui kondisi Bumi 750 tahun yang lalu sesuai waktu yang kamu inginkan.
Untuk melihat keadaan lokasi tempat tinggalmu di beberapa tahun yang lalu juga dapat dilakukan dengan peta interaktif tersebut.
Walaupun cukup membantu untuk membuatmu nostalgia, peta interaktif ini cenderung belum mendapat update karena telah dibuat lima tahun yang lalu. Jika banyak peminat, diharapkan akan segera ada perubahan terkait peta interaktif ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Cara Lacak Lokasi Pasangan Pakai Google Maps, Kekasih Posesif Wajib Tahu
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius