Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 10 September 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Lebih dari 10 juta bintang dipindah para astronom dan tidak menemukan tanda-tanda teknologi alien, sebagai bagian dari pencarian kehidupan di luar Bumi. 

Penelitian tersebut diterbitkan dalam Publications of the Astronomical Society of Australia merinci pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI) menggunakan Murchison Widefield Array (MWA), kumpulan 4.096 antena yang ditanam di tanah merah Australia Barat untuk mendeteksi sinyal radio dari luar angkasa.

"Itu adalah antena kecil seperti laba-laba yang duduk di tanah," kata Chenoa Tremblay, salah satu penulis penelitian dan astrofisikawan di CSIRO, seperti dikutip CNET, Rabu (9/9/2020).

Tremblay dan rekan penulis Stephen Tingay dari International Centre for Radio Astronomy Research, menggunakan MWA untuk mendengarkan "tanda teknologi" atau bukti teknologi alien di sebagian langit di sekitar konstelasi Vela.

Kumpulan 4.096 antena yang ditanam di tanah merah Australia Barat untuk mendeteksi sinyal radio dari luar angkasa, Murchison Widefield Array. [MWA Telescope]

Tremblay mengatakan, kawasan ini menarik secara ilmiah karena sejumlah besar bintang telah meledak dan mati, menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan bintang baru.

Para ilmuwan mencoba mendengarkan suara "ping" seperti yang dihasilkan oleh alarm mobil saat pengguna membiarkan lampu menyala, di mana ada suara "ping" dengan jarak yang sama. Dengan menganalisis hal itu, para ahli bisa mengetahui sinyal radio dari luar angkasa berasal dari peradaban alien.

Namun, setelah mendengarkan wilayah Vela selama 17 jam, tidak ada sinyal yang terdeteksi. Sementara survei tersebut, mampu menangkap lebih dari 10,3 juta bintang dan berisi enam planet ekstrasurya yang diketahui.

Tim ahli menyebut itu seperti mencoba menemukan sesuatu di lautan tetapi dengan dasar pengetahuan yang lemah.

"Mencari tanda teknologi berarti menganggap bahwa ada peradaban memiliki teknologi yang mirip dengan kita," tambah Tremblay.

Kehidupan yang cerdas mungkin tidak mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi melalui sinyal radio.

Di sisi lain, para ahli menerbitkan sebuah "terobosan" pada 2 September yang dapat membantu mempersempit pencarian kehidupan cerdas di Bimasakti.

Para astronom dari University of Manchestor dan kolaborasi Breakthrough Listen, menganalisis ulang data dan menempatkan batasan baru pada transmisi radio yang berasal dari dalam Bimasakti.

Ilustrasi Bimasakti. [Shutterstock]

Batasan baru membantu para astronom menentukan dengan lebih jelas di mana para ahli harus mendengarkan.

Data baru mengklaim bahwa kurang dari 0,04 persen sistem bintang dapat menampung peradaban alien dengan teknologi yang dapat dideteksi.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Semakin Sering Klaim Penampakan UFO pada 2022, Pakah Alien Ada?