Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 17 September 2020 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengumumkan kalau Matahari saat ini sudah memuai siklus barunya. Tentunya hal ini akan berdampak pada banyak hal, bahkan hingga ke Bumi.

Solar Cycle 25, demikian NASA menamai siklus baru Matahari tersebut, merupakan penanda akan adanya peningkatan cuaca antariksa yang bisa berdampak pada teknologi di Bumi dan astronot di luar angkasa.

Penemuan ini akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa dunia siap menghadapi berbagai masalah dan komplikasi yang mungkin timbul, sebagai akibat dari perubahan cuaca antariksa, para ahli mengatakan.

Aktivitas Matahari berjalan dalam siklus kira-kira 11 tahun, dengan bintang bergerak secara teratur dari diam ke aktif dan kembali ke posisi diam.

Periode aktivitas tersebut dikenal sebagai cuaca Matahari, dan meskipun perubahannya telah diamati selama ratusan tahun, banyak proses dan efeknya yang sebagian besar belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

Meski begitu, para ilmuwan NASA menyebut bahwa perubahan cuaca Matahari dapat berdampak luas. Misalnya, astronot yang tidak dilindungi oleh medan magnet Bumi dapat terkena radiasi dalam jumlah yang berbahaya.

Selain itu, fenomena ini juga dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi teknologi komunikasi radio di Bumi. Oleh sebab itu, para ahli telah menyarankan bahwa permulaan siklus baru Matahari harus menjadi peluang bagi manusia untuk membuat rencana untuk menghadapi kemungikinan yang terjadi di masa depan.

"Tidak ada cuaca buruk, hanya persiapan yang buruk. Cuaca luar angkasa memang seperti itu, dan tugas kita adalah mempersiapkan," kata Jake Bleacher, kepala Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA, sebagaimana dikutip dari Independent, Kamis (17/9/2020).

Saat Matahari memasuki siklus barunya, hal itu dapat menyebabkan peristiwa mengerikan di permukaannya, seperti jilatan api Matahari, atau lontaran massa koronal.

"Itu bisa memuntahkan cahaya, energi, dan materi Matahari ke luar angkasa," sebut NASA.

Itulah pernyataan NASA yang mengumumkan siklus baru Matahari telah dimulai. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

BACA SELANJUTNYA

Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya