Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Minggu, 20 September 2020 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, NASA bagikan potret terbaru dari Planet Jupiter dengan warna yang tak biasa. 

Tak seperti potret sebelumnya, gambar kali ini menunjukkan planet raksasa tersebut dalam warna pastel yang cantik. 

Gambar yang diambil pada 25 Agustus itu menggabungkan data dalam sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah jarak dekat untuk memberi pandangan baru pada Jupiter.

Potret ini dapat mengungkapkan wawasan tentang atmosfer tebal Jupiter kepada para ilmuwan.

Planet Jupiter. (NASA)

"Di foto ini, bagian atmosfer Jupiter yang berada di ketinggian, terutama di atas kutub, terlihat berwarna merah akibat partikel atmosfer menyerap sinar ultraviolet. Sebaliknya, area berwarna biru mewakili sinar ultraviolet yang dipantulkan dari planet ini," tulis anggota tim Hubble dalam keterangan gambar yang dirilis pada Kamis (17/9/2020).

Sementara itu, badai putih yang terlihat di bagian kiri atas gambar telah menarik perhatian para ilmuwan.

"'Gumpalan' di belakang badai putih tampaknya menyerap sinar ultraviolet, mirip dengan pusat Bintik Merah Besar dan Bintik Merah Besar Jr tepat di bawahnya. Hal ini memberi para ilmuwan lebih banyak bukti bahwa badai ini dapat bertahan lebih lama di Jupiter daripada kebanyakan badai lainnya," tambah anggota tim Hubble.

Dilansir dari Space.com pada Sabtu (19/9/2020), Hubble sendiri merupakan proyek gabungan NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang diluncurkan pada April 1990.

Cermin utama Hubble mengalami kecacatan dan diperbaiki pada Desember 1993.

Para ahli mempertahankan dan meningkatkan Hubble pada empat misi layanan tambahan setelah itu.

Hingga kini Hubble masih memberikan pemandangan dari kosmos pada para astronom dan publik setelah tiga dekade peluncurannya. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong