Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 20 September 2020 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Jika kamu sering berkebun atau melintasi alam liar, kalian pasti cukup akrab dengan jelatang (Jawa: lateng). Meski jelatang menimbulkan rasa gatal dan sakit "sementara" jika tersentuh kulit, namun pohon satu ini dapat membuat orang dirawat secara intensif.

Ilmuwan menemukan bahwa pohon yang disebut sebagai Gympie-Gympie memiliki daun yang molekulnya mengandung racun mirip sengatan laba-laba.

Jika tersentuh kulit manusia, daunnya bisa menimbulkan rasa sakit berhari-hari bahkan bisa menyentuh hitungan bulan.

Studi mengungkapkan bahwa pohon-pohon ini menghasilkan molekul yang lebih mirip racun hewan tertentu dibandingkan pertahanan tumbuhan yang diketahui.

Gympie-Gympie berasal dari Australia dan mereka juga dapat ditemukan di Thailand dan Filipina.

Daun pada Gympie-Gympie memiliki rambut halus sepanjang 5 milimeter yang bisa menimbulkan efek sengatan. (University of Queensland)

Mirip dengan tanaman jelatang (Genus Laportea), pohon penyengat raksasa ini ditutupi dengan "jarum" tersembunyi yang panjangnya sekitar lima milimeter.

Trikoma terlihat seperti rambut halus, tetapi sebenarnya bertindak seperti jarum suntik yang menyuntikkan racun ketika mereka melakukan kontak. dengan kulit manusia.

Nama ilmiah pohon itu adalah Dendrocnide yang secara harfiah berarti "pohon menyengat".

Mereka merupakan anggota dari keluarga jelatang yang dapat ditemukan di Australia dari wilayah Sungai Utara New South Wales, hingga Gympie.

Pohon Gympie-Gympie. (University of Queensland)

"Spesies pohon penyengat Australia sangat terkenal karena menghasilkan sengatan yang sangat menyakitkan, yang tidak seperti kerabat mereka di Eropa dan Amerika Utara. Mereka dapat menyebabkan gejala yang berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu," kata Dr Irina Vetter dari UQ's Institute for Molecular Bioscience pada rilis resminya.

Dikutip dari IFLScience, molekul kecil di trikoma seperti histamin, asetilkolin, dan asam format telah diuji sebelumnya oleh ilmuwan. Tetapi suntikan molekul itu tidak menyebabkan rasa sakit yang parah dan tahan lama.

Alih-alih memanfaatkan histamin dan asam format yang digunakan oleh tanaman zona beriklim sedang, Gympie-Gympie menggunakan protein neurotoksin.

Dalam jurnal Science Advances, Vetter melaporkan bahwa neurotoksin ini adalah kelas baru miniprotein, dan menamainya "gympietides", mirip dengan nama pohon yang mengeluarkannya.

"Meskipun berasal dari tumbuhan, gympietides mirip dengan racun laba-laba dan siput kerucut dalam cara mereka melipat ke dalam struktur molekul 3D dan menargetkan reseptor rasa sakit yang sama," kata Vetter menambahkan.

Tim peneliti berharap gympietides akan memberikan informasi baru mengenai bagaimana fungsi saraf penginderaan rasa sakit. Penelitian diharapkan berkontribusi untuk mengembangkan obat penghilang rasa sakit baru (rasa sakit yang tahan lama).

Mengetahui bagaimana molekul-molekul ini menghasilkan efek jangka panjang, penelitian dapat membantu ilmuwan memahami sifat nyeri kronis yang masih misterius.

Peneliti masih belum tahu mengapa Gympie-Gympie dan kerabatnya mengembangkan neurotoksin yang begitu kuat sehingga studinya masih akan didalami lagi.

Jika berada di Australia dan menemukan "pohon penyengat" Gympie-Gympie ini, lebih baik kita segera menjauh serta tidak menyentuh daun-daunnya.

BACA SELANJUTNYA

Arti Logo Pohon Hayat IKN Nusantara