Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - NASA kini tengah menyusun rencana untuk misi Artemis pada 2024 mendatang dan mendaratkan astronot perempuan pertam yang akan pergi ke Bulan.
Kabar ini datang usai 18 bulan sejak NASA pertama kali umumkan misi Artemis.
Melalui misi ini, Badan Antariksa Amerika Serikat itu ingin mengulang kesukesan misi Apollo pada 1972, yang menjadikan Neil Armstrong sebagai manusia pertama yang mendarat di satelit alami Bumi tersebut.
Selain itu, misi Artemis juga mencakup penelitian tentang kemitraan komersial dan peluang ekonomi lainnya dalam perjalanan luar angkasa.
Baca Juga
-
Pengguna iPhone Keluhkan Ponsel Jadi Panas Usai Pembaruan iOS 14
-
Nokia C1, HP Murah Meriah dengan Android Go
-
Tetangga Protes Nggak Bisa Numpang WiFi, Bikin Netizen Tepok Jidat
-
Bareng 5 Fotografer Indonesia, Xiaomi Gelar Pameran Foto Virtual
-
Minta Edit Foto Biar Nampak Estetik, Netizen Berikan Hasil Penuh Kejutan
âKami akan kembali ke Bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru. Saat kami membangun keberadaan yang berkelanjutan, kami juga membangun momentum menuju langkah pertama manusia di Planet Merah,â jelas administrator NASA Jim Bridenstine dalam pernyataan persnya, seperti dikutip dari New York Post, Rabu (23/9/2020).
Di sisi lain, rencana penerbangan astronot perempuan pertama ke Bulan ini merupakan jawaban untuk Wakil Presiden AS Mike Pence, yang menantang NASA untuk mengirim perempuan pertama mereka ke Bulan.
Kabar baiknya, NASA telah mengumumkan bahwa astronot Jeanette Epps akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang akan pergi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk ekspedisi enam bulan mulai 2021, dan berlanjut ke Bulan melalui misi Artemis.
Hanya ada 65 perempuan yang memiliki hak istimewa untuk pergi ke luar angkasa, termasuk perempuan yang terlibat dalam perjalanan antariksa tahun sebelumnya. (Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Hyundai Siap Luncurkan Kendaraan Penjelajah Bulan di 2027
-
Realme 11 Pro Plus akan Hadir dengan Mode Pemotretan Bulan?
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Apa Perbedaan Gerhana Matahari Biasa dan Hibrida?