Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kabar terkini aktivitas vulkanis Gunung Merapi. Terutama dalam pembentukan kubah lava di gunung berapi ini.
Disampaikan BPPTKG, pertumbuhan kubah lava gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini masih stabil dengan aktivitas kegempaan yang relatif sama dengan sepekan lalu.
"Kubah lava saat ini dalam kondisi stabil," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.
Berdasarkan analisis foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020, ia menjelaskan, volume kubah lava Gunung Merapi sebesar 200.000 meter kubik. Menurut dia, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara Gunung Merapi tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.
Baca Juga
Selain itu, dalam sepekan ini Gunung Merapi tercatat mengalami 14 kali gempa hembusan (DG), 16 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 122 kali gempa fase banyak (MP), 7 kali gempa low frekuensi (LF), 24 kali gempa guguran (RF), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini relatif sama dibandingkan minggu lalu," kata Hanik Humaida dimuat Suara.com.
Adapun deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 2 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, menurut dia, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga masih ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada atau level II.
"Potensi bahaya saat ini berupa awan panas dari runtuhnya kubah lava dan lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif," kata dia.
Mengingat masih waspada, BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. BPPTKG juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Itulah laporan BPPTKG mengenai aktivitas vulkanis Gunung Merapi dan pembentukan kubah lava. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apa Saja Gunung Berapi Aktif yang Ada di Indonesia? Ini 68 di Antaranya
-
Merapi Erupsi, Pesan Mbah Maridjan Tentang "Eyang Merapi" Viral Lagi
-
Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Jatuh di Kabupaten Magelang
-
Heboh Cahaya Misterius di Gunung Merapi, BPPTKG Buka Video Rekaman CCTV
-
Meteor yang Melintas di Atas Gunung Merapi Diduga Jatuh di Gunung Merbabu
-
Terpopuler: Kilatan Cahaya Misterius di Gunung Merapi dan Menu Nasi Kucing
-
Viral Kilatan Cahaya Misterius di Gunung Merapi, Ini Tanggapan BPPTKG
-
Ramai Diduga Jatuh di Puncak Merapi, Ini 5 Kasus Ledakan Meteor di Bumi
-
Gunung Merapi Punya Dua Kawah, BPPTKG: Potensi Bahaya Masih Rendah
-
Ini Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan dan Penjelasannya