Rabu, 17 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Selasa, 13 Oktober 2020 | 21:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Militer Amerika Serikat kirimkan kargo ke medan perang di seluruh dunia memakai roket yang dibuat oleh SpaceX milik Elon Musk

Rencana gokil ini akan melihat pasokan ditembakkan ke luar angkasa dari Amerika Serikat, sebelum mleonjak ke Bumi. 

Hal ini memungkinan mengirim senjata ke mana saja di planet ini dalam waktu satu jam.

Sebagaimana melansir laman The Sun, Selasa (13/10/2020), rencana ini akan mempercepat distribusi pasokan vital, tugas yang saat ini dipenuhi oleh pesawat Globemaster C-17.

Militer AS memiliki armada pesawat berkekuatan 233 yang dapat terbang hingga 590mph, tetapi mereka bukan tandingan roket supersonik.

Logo SpaceX. [Shutterstock]

Kemitraan SpaceX dengan militer termasuk perusahaan kedirgantaraan Texas xArc dan diumumkan oleh Jenderal Komando Transportasi AS Stephen Lyons pada Rabu lalu.

Roket itu akan membawa muatan 80 ton, mirip dengan C-17, dan akan mengangkut pasokan termasuk senjata dari Cape Canaveral, Florida, ke lapangan terbang Bagram yang dikelola AS di Afghanistan dalam waktu kurang dari satu jam.

Sebagai perbandingan, pesawat C-17 membutuhkan waktu sekitar 15 jam untuk menyelesaikan perjalanan yang sama.

"Pikirkan tentang kecepatan yang terkait dengan itu. Saya dapat memberi tahu Anda SpaceX bergerak sangat, sangat cepat di area ini. Saya sangat senang dengan tim yang bekerja dengan SpaceX," kata Jenderal Lyons pada konferensi virtual Asosiasi Transportasi Pertahanan Nasional.

Rencananya masih dalam tahap awal, tetapi uji pembuktian konsep diharapkan dimulai tahun depan. Tugas pertama kelompok akan melibatkan penilaian biaya dan logistik operasi semacam itu.

Menurut Space.com, penerbangan SpaceX berharga antara 2 juta dolar AS dan 90 juta dolar AS, tergantung pada roketnya. Namun, itu diharapkan turun hingga 2 juta dolar AS untuk peluncuran roket Starship mendatang, yang akan sepenuhnya dapat digunakan kembali.

Roket SpaceX Falcon 9, sistemnya saat ini, dapat mendarat secara vertikal dan menggunakan kembali pendorong utamanya. Namun, perusahaan AS tidak pernah mencoba melakukan pendaratan dengan kargo di dalamnya. Roket militer akan membawa muatan empat kali lipat dari Falcon 9.

SpaceX, yang berbasis di Califrnia, bermitra dengan militer dalam skema otak rambutnya. Awal pekan ini, perusahaan pembuat roket swasta menandatangani kesepakatan dengan Badan Pengembangan Luar Angkasa militer untuk memproduksi empat satelit pelacak rudal.

Elon Musk, bos SpaceX sendiri sebelumnya membahas rencana penggunaan roket untuk membawa penumpang dalam perjalanan super cepat ke berbagai tujuan di seluruh dunia. (Suara.com/Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin