Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - NASA telah berhasil mendaratkat pesawat luar angkasa OSIRIS-REx di Asteroid Bennu, dalam rangka mengambil sampel debu dan batuan. Ternyata misi yang dilakukan pekan lalu ini tidaklah berjalan mulus.
Pada Jumat (23/10/2020), badan antariksa Amerika Serikat (AS) ini telah berhasil mengumpulkan sampel besar partikel dari asteroid yang melaju dekat Bumi.
Namun, karena telalu banyak mengumpulkan sampel, pesawat luar angkasaa OSIRIS-REx mengalami kebocoran.
Tim yang bertanggung jawab atas misi ini sekarang berusaha menyimpan sampel yang tersisa, dan akan dikirim kembali ke Bumi untuk dianalisis.
Baca Juga
"Sebagian besar dari sampel yang dikumpulkan hilang," kata Dante Lauretta, kepala misi dalam pernyataan lewat konferensi telepon, seperti dikutip Science Alert, Senin (26/10/2020).
OSIRIS-REx akan kembali ke Bumi pada September 2023 dan para ilmuwan berharap, wahana antariksa itu membawa sampel terbesar yang diambil dari luar angkasa sejak era Apollo yang akan membantu mengungkap asal-usul tata surya.
Menurut Lauretta, wahana itu diperkirakan telah mengumpulkan sekitar 400 gram fragmen, jauh lebih banyak dari kebutuhan minimal 60 gram.
Para ilmuwan menduga tutup kolektor di ujung lengan probe tempat penyimpanan fragmen sedikit terjepit oleh bebatuan yang lebih besar sehingga menimbulkan kebocoran.
Akibatnya, rencana untuk melakukan pengukuran massa pada Sabtu dibatalkan karena berisiko mengalami kebocoran yang lebih parah.
Tugas OSIRIS-REx sekarang adalah mengurangi sebanyak mungkin aktivitas dan bersiap untuk menyimpan materi dalam kapsul yang tersedia secepat mungkin.
Volume kebocoran belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli cukup yakin bahwa OSIRIS-REx tidak akan kehilangan harta karun berharganya.
Itulah kebocoran yang dialami pesawat luar angkasa OSIRIS-REx yang ditugaskan NASA untuk mengambil sampel dari asteroid Bennu.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan