Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah asteroid di luar angkasa menurut ilmuwan dapat mengungkap misteri pembentukan tata surya. Karena tingginya nilai tersebut, batuan ini dihargai sangat fantastis.
Seperti diwartakan Suara.com (31/10/2020), asteroid dari luar angkasa ini punya potensi tinggi hingga dihargai dengan perkiraan 10 kuintiliun dolar AS.
Potongan berharga dari puing-puing luar angkasa yang mengambang di sabuk asteroid tata surya, antara Mars dan Jupiter ini memiliki diameter sekitar 225 kilometer dan merupakan salah satu objek terbesar di sabuk.
Nilai 10 kuintilun sendiri merupakan bilangan yang setara dengan 10 pangkat 18 dan jika diuangkan, perbandingannya 10.000 kali lebih banyak dari ekonomi global 2019.
Baca Juga
Alasan mengapa asteroid yang diklasifikasikan sebagai 16 Psyche ini, sangat berharga karena hampir seluruhnya terdiri dari besi dan nikel.
Sebagain besar asteroid umumnya terdiri dari batu atau es dan beberapa di antaranya memiliki tingkat logam yang sedikit. Sementara lainnya hampir seluruhnya terdiri dari bahan yang berharga.
Dengan mempelajari asteroid khusus ini, para ahli dapat mengungkap rahasia tata surya dan memberikan kesempatan untuk mempelajari objek yang mirip dengan bagian dalam planet seperti Bumi.
Tidak seperti kerak dan mantel Bumi yang memiliki komposisi mineral tinggi, inti planet hampir seluruhnya terbuat dari logam, khususnya besi dan nikel.
"Psyche bisa jadi unik karena mungkin saja asteroid itu seluruhnya terbuat dari besi dan nikel," kata Dr. Tracy Becker, ilmuwan planet dari Southwest Research Institute seperti dikutip Independent, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Dr. Becker, ada kemungkinan bahwa saat protoplanet Psyche terbentuk, objek itu ditabrak oleh objek lain di tata surya dan kehilangan mantel serta keraknya. Psyche dan asteroid lain yang serupa dianggap sebagai blok penyusun tata surya.
Meskipun ada kemungkinan bahwa seluruh permukaan asteroid terbuat dari besi, para ilmuwan meragukan fakta tersebut.
"Kami dapat mengidentifikasi untuk pertama kalinya di asteroid mana pun yang kami anggap sebagai pita serapan ultraviolet oksida besi. Ini adalah indikasi bahwa oksidasi sedang terjadi di asteroid, yang mungkin disebabkan oleh angin Matahari yang menghantam permukaan," tambah Dr. Becker.
Besi telah diamati di permukaan asteroid dengan mengukurnya menggunakan panjang gelombang ultraviolet, tetapi Dr Becker mencatat bahwa sejumlah kecil besi pun dapat mendominasi pengamatan ini.
"Ini adalah sesuatu yang perlu kita pelajari lebih lanjut. Ini bisa menjadi indikasi terekspos di luar angkasa begitu lama. Jenis pencerahan UV ini sering dikaitkan dengan pelapukan ruang angkasa," ucapnya.
Penelitian yang berjudul HST UV Observations of Asteroid (16) Psyche itu telah diterbitkan dalam Planetary Science Journal.
Di sisi lain, NASA sedang bersiap menjelajahi asteroid melalui peluncuran pesawat luar angkasa Psyche pada 2022. Misi ini bertujuan memahami apakah Psyche adalah inti atau materi yang tidak meleleh, serta memetakan topografi asteroid dan menentukan bagaimana pembentukannya dibandingkan dengan Bumi.
Itulah asteroid dari luar angkasa yang diklaim ilmuwan bisa mengungkap misteri pembentukan tata surya. Tak heran jika dihargai sangat fantastis. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Penganut Bumi Datar Gabung Angkatan Laut, Ini yang Didapatkannya
- Misi Cassini NASA Bagikan Data Kedalaman Laut Terbesar di Bulan Saturnus
- Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Bintang Laut Berusia 480 Juta Tahun
- LAPAN: Suara Ledakan di Buleleng Diduga karena Asteroid
- BNPB: 197 Bencana Terjadi di Indonesia Hingga 23 Januari, Apa Penyebabnya?
- Ketahui, Inilah Penyebab Angin Puting Beliung
- Gelar Kontes Kurangi Karbon Dioksida, Elon Musk Siapkan Hadiah Rp 1,4 Triliun
- Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi
- Hasil Penelitian Baru, Ilmuwan Deskripsikan Lubang Anus Dinosaurus
- Astronot Apollo 11 Buzz Aldrin Dapat Vaksin Covid-19 di Umur 90 Tahun
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Bintang Laut Berusia 480 Juta Tahun
-
LAPAN: Suara Ledakan di Buleleng Diduga karena Asteroid
-
Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi
-
Ditemukan Fosil Hiu Langka Terbesar, Giginya Jadi Sorotan Ilmuwan
-
Hasil Penelitian Baru, Ilmuwan Deskripsikan Lubang Anus Dinosaurus
-
Glow In the Dark, Ilmuwan Temukan Tokek yang Bisa Menyala dalam Gelap
-
Ditemukan Kumbang Purba Berusia 100 Juta Tahun, Pandai Menyelinap
-
Waduh, Area Es Terakhir di Artik Diprediksi Akan Menghilang
-
Hasil Teleskop Hubble, Ilmuwan Temukan Galaksi Terjauh yang Bisa Diamati
-
Hasil Pengukuran Baru, Ilmuwan Klaim Ketahui Berapa Umur Alam Semesta