Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 26 November 2020 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - China telah meluncurkan misi Chang'e 5 pada 23 November 2020 kemarin, dalam rangka mengumpulkan sampel bulan.

Misi ini dilakukan China dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan dengan bantuan roket Long March 5.

Dengan misi ini, China berniat untuk mengumpulkan sampel murni Bulan kembali ke Bumi pada pertengahan Desember. Hal ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sejak misi Luna 24 Uni Soviet pada 1976.

Wahana antariksa berbobot 8.200 kg itu diprediksi akan tiba di orbit Bulan sekitar 28 November dan mengirimkan dua dari empat modulnya yang terdiri dari pendarat dan kendaraan pendaki ke permukaan Bulan satu atau dua hari kemudian.

Misi Chang'e 5 akan mendarat di daerah Mons Rumker dari dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum, bagian yang telah dieksplorasi oleh sejumlah misi permukaan Bulan lainnya, termasuk Apollo 12 NASA pada 1969.

Wahana antariksa Cina, Chang'e-4. Sebagai ilustrasi [Shutterstock]

Pendarat akan mempelajari lingkungan sekitar dengan kamera, radar penembus tanah, dan spektrometer. Tetapi tugas utamanya adalah mengambil sekitar 2 kg sampel Bulan, beberapa di antaranya akan digali hingga 2 meter di bawah tanah.

Pekerjaan ini akan dilakukan selama dua minggu karena pendarat Chang'e 5 bertenaga surya, pendarat itu tidak akan dapat beroperasi setelah malam di lokasinya.

Mons Rumker dipercaya menyimpan bebatuan yang terbentuk 1,2 miliar tahun yang lalu. Artinya, sampel yang dibawa Chang'e 5 akan membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi di akhir sejarah Bulan serta bagaimana Bumi dan tata surya berevolusi.

Pendarat Chang'e 5 akan mentransfer sampelnya ke kendaraan pendakian, yang akan meluncurkannya ke orbit Bulan untuk bertemu dengan dua elemen misi lainnya, yaitu modul layanan dan kapsul pengembalian Bumi yang terpasang. Sampel Bulan akan disimpan di kapsul pengembalian tersebut.

Dilansir Space.com pada Rabu (25/11/2020), diprediksi pendaratan sampel dijadwalkan pada 16 atau 17 Desember di Inner Mongolia.

Chang'e 4 and Yutu 2 saling memotret satu sama lain. (CNSA/CLEP).

Chang'e 5 adalah misi keenam dalam program eksplorasi Bulan. China sebelumnya meluncurkan misi Chang'e 1 dan Chang'e 2 masing-masing pada 2007 dan 2010 serta duo penjelajah pendarat Chang'e 3 mendarat di sisi dekat Bulan pada Desember 2013.

Kemudian pada Januari 2019, China meluncurkan misi Chang'e 4 yang mendarat di sisi jauh Bulan untuk pertama kalinya.

Kita nantikan saja keberhasilan misi Chang'e 5 yang diluncurkan China ini dalam mengumpul sampel Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika