Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) memberi pandangan penampakan Bimasakti 400.000 tahun mendatang melalui observatorium luar angkasa Gaia. Tepatnya saat ditelaah dengan teleskop Gaia serta melibatkan sebuah simulasi.
Dalam sebuah simulasi baru, ESA membuat 40.000 bintang di Bimasakti melesat di luar angkasa dan meninggalkan jejak cahaya. Setiap titik cahaya mewakili satu objek nyata di Bimasakti dan setiap jejak yang bersinar menunjukkan gerakan objek yang diproyeksikan melalui galaksi selama 400.000 tahun ke depan.
Menurut ilmuwan ESA, simulasi ini menunjukkan pola yang umum terjadi. Pada akhir simulasi, sebagian besar bintang tampak berkumpul di sisi kanan layar, sedangkan sisi kiri relatif kosong. Hal ini terjadi karena Matahari yang terus bergerak dan menyebabkan bintang-bintang yang lewat tampak lebih mengelompok ke arah yang berlawanan.
"Efek ini juga terjadi karena gerakan Matahari terhadap bintang-bintang," tulis ilmuwan ESA dalam sebuah postingan blog, seperti dikutip Live Science pada Jumat (11/12/2020).
Baca Juga
-
Daftar Pemenang The Game Awards 2020, The Last of Us Part II Mendominasi
-
Disambut Antusias, Pre-Order Cyberpunk 2077 Tembus 8 Juta Copy!
-
Makan Soto, Netizen Ini Kaget Penampakan Makhluk di Dalam Botol Kecap
-
Astronom Temukan 6 Galaksi yang Terjebak dalam Lubang Hitam Supermasif
-
Mirip Pesawat Darth Vader dari Star Wars, NASA Temukan Galaksi Misterius
Data yang memungkinkan mosaik kosmik ini berasal dari rilis data resmi ketiga satelit Gaia yang tersedia untuk umum pada 3 Desember. Data terbaru berisi informasi terperinci tentang lebih dari 1,8 miliar benda langit, termasuk posisi, kecepatan, dan lintasan orbit lebih dari 330.000 bintang dalam jarak 325 tahun cahaya dari Bumi.
Dengan bantuan Satelit Gaia diluncurkan pada 2013 untuk mengukur posisi, jarak, dan gerakan bintang. Rilis data kedua pada tahun 2018 membantu para astronom mengumpulkan peta paling detail dari alam semesta.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ditemukan Bintang Tercepat di Lubang Hitam Bimasakti, Ini Penjelasan Ilmuwan
-
Dugaan Ilmuwan, Ada 4 Peradaban Alien yang Mengintai Bumi
-
Badan Antariksa Eropa Siap Ambil Sikap Soal Keterlibatan Rusia dalam Misi Mars dan ISS
-
NASA Temukan Sisa Ledakan Bintang Misterius, Berada di Inti Galaksi
-
Terpopuler: Bumi Lebih Dekat Lubang Hitam dan Kamar Gadis Seksi yang Viral
-
Astronom Temukan Struktur Bintang Kuno, Hasil Terkoyak Bimasakti
-
Belum Pernah Ditemukan, Ilmuwan Deteksi Molekul Organik Baru di Bimasakti
-
Misterius, Astronom Deteksi Cahaya Hijau di Atmosfer Planet Mars
-
Bintang Kuno Setua Alam Semesta Berhasil Ditemukan Astronom
-
Pecahan Gunung Es Terbesar di Dunia Mulai Mencair, Tanda Pemanasan Global?