Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan menemukan fosil badak berbulu yang terawetkan secara alami dengan sangat baik ketika lapisan es di Siberia mencair. Fosil ini bisa ditemukan ketika lapisan es di tempat tersebut mulai mencair.
Menurut Siberian Times, makhluk Zaman Es tersebut terungkap dengan mencairnya lapisan es di wilayah Yakutia, di ujung utara Rusia, pada Agustus dan dianggap sebagai badak berbulu yang terawetkan paling baik yang pernah ditemukan di sana.
Badak tersebut diperkirakan berumur antara tiga atau empat tahun ketika mati pada sekitar 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.
Fosil badak berbulu ini tetap membeku dan tersembunyi selama ribuan tahun, bangkainya sangat terawetkan, termasuk beberapa rambut berwarna cokelat, jaringan lunak, gigi, gumpalan lemak, dan bahkan tanduknya.
Baca Juga
"Badak muda berusia antara tiga atau empat tahun dan hidup terpisah dari induknya ketika mati, kemungkinan besar karena tenggelam. Jenis kelamin hewan masih belum diketahui, kami menunggu analisis radiokarbon untuk menentukan dengan tepat kapan ia hidup," kata Dr Valery Plotnikov dari Academy of Sciences of the Republic of Sakha (Yakutia).
Fosil badak tersebut ditemukan tidak jauh dari tempat Sasha, satu-satunya bayi badak berbulu di dunia yang pernah ditemukan pada tahun 2014. Sasha sendiri diperkirakan berusia 34.000 tahun.
Dilansir dari IFL Science, Jumat (1/1/2021), Dr Plotnikov menggambarkan badak baru ini memiliki bulu bagian bawah yang sangat tebal.
Lewat temuan Sasha, itu menambah bukti bahwa badak berbulu ditutupi rambut tebal dan telah sepenuhnya beradaptasi dengan iklim dingin di usia muda.
Yakutia memang terkenal dengan penemuan hewan purba yang luar biasa. Karena pemanasan di wilayah tersebut, lapisan es mencair dengan cepat terutama selama bulan-bulan musim panas. Meskipun pencairan bukan hal yang baik, tetapi ini mengungkap harta karun purba yang tersembunyi.
Itulah temuan fosil badak berbulu dari lapisan es Siberia yang mencair. Diduga berasal dari sekitar 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Sepupu dari T-rex, Hidup 76 Juta Tahun yang Lalu
-
Lapisan Es di Greenland Makin Gelap, Pencemaran Lingkungan Memburuk?
-
Ilmuwan Ungkap Pelelehan Es di Greenland Kian Cepat, Perubahan Iklim Bikin Khawatir
-
Cari Cuan Asal-asalan, Negara Maju Dituding Jadi Biang Keladi Kerusakan Iklim
-
Ditemukan Fosil Predator Paling Tua, Berasal dari 560 Juta Tahun Silam
-
Ditemukan Fosil Spesies Dinosaurus Baru, Kecil Seukuran Kucing Rumahan
-
Ditemukan Fosil Kanguru Raksasa, Berusia 42 Ribu Tahun
-
Telah Lahir Bayi Badak Sumatera Langka di Taman Nasional Way Kambas
-
Ditemukan Fosil Reptil Terbang Terbesar di Dunia
-
Ditemukan Fosil Naga Laut Raksasa Berusia 180 Juta Tahun, Ini Penampakannya