Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 05 Januari 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Fenomena yang akan kembali terjadi tahun 2021 ini, termasuk gerhana Matahari maupun gerhana Bulan yang nantinya bisa kita saksikan dari Bumi.

Menurut perhitungan badan antariksa Amerika Serikat (NASA), setidaknya ada empat fenomena langit di luar angkasa sana yang terjadi selama 2021.

Menurut NASA, akan ada dua gerhana matahari dan dua lagi gerhana bulan. Jumlah ini, secara total, lebih sedikit ketimbang 2020.

Pada tahun lalu tercatat ada enam kali gerhana, yakni empat kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari.

Meski demikian NASA mengatakan bahwa berkurangnya jumlah gerhana pada 2021 hanya mengikuti Siklus Saros yang berlangsung selama 18 tahun 11 hari.

Berikut adalah daftar gerhana 2021:

  1. Gerhana bulan super 21 Mei 2021
  2. Gerhana matahari cincin 10 Juni 2021
  3. Gerhana bulan sebagian 19 November 2021
  4. Gerhana matahari total 4 Desember

 

Gerhana Matahari Cincin 21 Juni. (youtube/Lapan Kupang)

Gerhana bulan super 21 Mei 2021 akan berlangsung selama lebih dari tiga jam dan bisa dinikmati dari Asia Timur, Australia, Pasifik, dan Amerika. Menurut blog astronomi Bintang Selatan, gerhana bulan ini terjadi bertepatan dengan saat Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi (perigee) - karenanya disebut gerhana bulan super.

Di Indonesia gerhana ini tak bisa dinikmati dari awal karena dimulai sejak pukul 15.47.39 WIB, sebelum Matahari terbenam. Gerhana mencapai puncaknya pada 18.11.25 WIB - karenanya mereka di Indonesia Tengah dan Timur masih berpeluang menikmati fenomena langit ini.

Gerhana matahari cincin 10 Juni akan bisa dinikmati di beberapa bagian dunia, mulai dari sebagian Amerika Utara, Asia, Kanada, Greenland, dan Russia. Indonesia tampaknya tak akan bisa menikmati perisitwa langit ini. Sementara jalur cincin - ketika Matahari tampak seperti cincin api yang melingkari bola hitam - akan dinikmati mereka di Kanada, Greenland, dan Rusia - selama hampir empat menit.

Gerhana bulan sebagian 19 November 2021 terjadi ketika sebagian bulan masuk dalam bayang-bayang Bumi. Peristiwa ini bisa dinikmati mereka di Amerika, Eropa Utara, Asia timur, Australia, dan Pasifik.

Di Indonesia, fenomena ini agak sukar disaksikan karena berlangsung sebelum Matahari terbenam. Sebagian orang di Indonesia akan bisa menikmati gerhana bulan sebagian ini saat prosesnya sudah nyaris berakhir.

Gerhana matahari total akan menutup 2021, karena terjadi pada 4 Desember. Berbeda dari gerhana matahari cincin pada Juni, gerhana matahari total ini bisa dinikmati mereka yang berada di belahan Bumi bagian selatan, khususnya yang tinggal di Antartika. Selain di Antartika, gerhana juga bisa disaksikan oleh sebagian orang di Afrika Selatan, Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Itulah perhitungan NASA bakal adanya fenomena gerhana Matahari dan gerhana Bulan selama 2021 yang bisa disaksikan dari Bumi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?