Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Robot Curiosity milik NASA peringati 3.000 hari di Mars sejak mendarat oada 6 Agustus 201 lalu dengan mengirimkan potret panorama yang ekstrem.
Satu hari di Mars atau yang disebut sol sedikit lebih lama dari satu hari di Bumi, berdurasi lebih dari 24 jam 39 menit.
Para ilmuwan di balik misi Curiosity melacak aktivitas penjelajah itu berdasarkan sol. Misalnya, gambar yang diambil oleh Curiosity diberi tag dengan nomor sol sehingga foto yang diambil pada hari peringatan ini diberi tag "Sol 3000" serta penanggalan di Bumi yang sesuai.
NASA menandai hari khusus itu dengan merilis potret panorama yang megah.
Baca Juga
-
Viral Disawer Barang Nyeleneh saat Pernikahan, Aksi Tamu Ini Bikin Salfok
-
Bisa Jadi Sogokan ke Istri, Deskripsi Makanan di Aplikasi Ojol Ini Nyeleneh
-
Terpopuler: 5 Game Buatan Indonesia 2021 dan Aksi Lepas Dua Karung Lele
-
NASA Temukan Planet Misterius, Memiliki Tiga Matahari
-
Searching Doa Agar Tak Ditunjuk saat Zoom, Hasilnya Bikin Penasaran
Gambar tersebut berupa pemandangan mosaik Kawah Gale di Mars yang indah dan menunjukkan bagian dari Gunung Sharp, gunung utama yang besar di dalam kawah.
"Ahli geologi tertarik untuk melihat serangkaian batu dalam panorama terbaru dari misi tersebut," kata NASA dalam pernyataan, seperti dikutip dari CNET, Rabu (20/1/2021).
Panorama dibuat dari 122 gambar yang diambil penjelajah pada 18 November 2020, yang merupakan sol Mars 2946.
Curiosity saat ini sedang menuju ke wilayah kawah yang dikenal sebagai "sulfate-bearing unit".
"Sulfat biasanya terbentuk di sekitar air saat menguap dan itu adalah petunjuk lain tentang bagaimana iklim serta prospek kehidupan berubah hampir 3 miliar tahun yang lalu," tambah NASA saat menjelaskan perjalanan penjelajah ke daerah baru ini.
Penjelajah terbaru Mars Perseverance saat ini tengah dalam perjalanan menuju Mars dan akan bergabung dengan Curiosity pada Februari 2021.
Robot Curiosity yang berumur panjang akan terus melanjutkan misinya untuk mempelajari Planet Mars. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter