Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Fosil berbentuk aneh berusia 480 juta ditemukan para ilmuwan yang diyakini sebagai nenek moyang bintang laut.
Fosil tersebut ditemukan di gurun Maroko lebih dari 17 tahun yang lalu, tetapi identitas dan sejarah evolusinya baru saat ini dideskripsikan secara resmi. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Biology Letters pada 20 Januari.
Spesies baru yang diberi nama Cantabrigiaster fezouataensis ini berbentuk seperti bintang, tetapi tidak memiliki ciri pembeda lainnya yang terlihat pada salah satu dari dua hewan mirip bintang laut, yang hidup saat ini, yaitu bintang laut dan bintang ular.
Dikarenakan spesies baru tersebut tidak memiliki ciri-ciri lengan panjang tipis seperti milik bintang ular dan pelat baja tebal seperti bintang laut, para peneliti menyimpulkan bahwa itu adalah nenek moyang keduanya.
Baca Juga
-
Awalnya Dikira Daging Sapi Sampai Semangat Ngantre, Malah Ini yang Didapat
-
Klasemen PMGC 2020 Day 2, Bigetron Red Aliens Bikin Kejutan Besar
-
Lacak Penculikan Seorang Wanita, Polisi Andalkan Riwayat Apple Watch
-
Ditemukan Fosil Hiu Langka Terbesar, Giginya Jadi Sorotan Ilmuwan
-
Terpopuler: Fosil Dinosaurus Terbesar di Dunia dan Meme Pernikahan Nobita
"Kami telah menemukan dengan tepat bagaimana hewan pertama yang mirip bintang laut muncul dan kemudian bagaimana ia berevolusi menjadi dua hewan yang hidup saat ini," kata Aaron Hunter, paleontolog di departemen Ilmu Bumi Universitas Cambridge, seperti dikutip dari Live Science, Senin (25/1/2021).
Cantabrigiaster fezouataensis hidup di superkontinen kuno Gondwana, sebuah daratan besar yang berisi bagian dari benua selatan saat ini.
Spesies itu hidup selama Periode Ordovisium awal, sekitar 485,4 juta hingga 460 juta tahun lalu, di tempat yang dulunya merupakan terumbu air dingin purba, dikelilingi oleh sebagian besar spesies asing yang disebut anomalocaridids.
Untuk saat ini, para ilmuwan tidak yakin apa yang dimakan Cantabrigiaster fezouataensis. Bukti rahang menunjukkan bahwa spesies itu mungkin tidak sama seperti anomalocaridids dari periode yang sama dan beberapa bintang ular saat ini.
Para ahli membandingkan ciri-ciri spesies baru ini dengan ciri-ciri hewan hidup saat ini dan ciri-ciri yang telah diidentifikasi dalam catatan fosil.
Tim ilmuwan menggunakan biologi dan algoritma matematis untuk menempatkan nenek moyang bintang laut kuno ini di pohon keluarga.
Bintang laut dan bintang ular adalah dua dari lima kelompok hidup yang bersama-sama membentuk filum yang lebih besar, yang disebut echinodermata.
Tiga lainnya adalah kelompok bulu babi, teripang, dan Crinoidea (bunga lili laut). Cantabrigiaster fezouataensis memiliki struktur lengan yang mirip dengan lili laut zaman modern.
Dengan kata lain, bunga lili laut dapat ditelusuri garis keturunannya hingga ke spesies nenek moyang purba ini.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama pada hewan dari periode akhir Kambrium (497 juta hingga 485,4 juta tahun yang lalu), untuk mengisi celah antara echinodermata paling awal dan kelima kelompok yang dilihat saat ini.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- NASA Ingin Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Bulan, Ini Alasannya
- Ternyata NASA Tak Gunakan Teknologi Canggih pada Penjelajah Mars Ini
- Heboh Penampakan Cahaya Misterius Usai Gempa Malang, Ini Tanggapan BMKG
- Kisah Mumi Cantik Santa Bernadette, Biarawati yang Berjumpa Bunda Maria
- Berusia 3.000 Tahun, Arkeolog Temukan Kota Emas Hilang di Mesir
- NASA Tunda Lagi Misi Penerbangan Helikopter di Mars, Masih Belum Siap?
- Kenapa Mumi Ini Punya Ekspresi Berteriak? Ilmuwan Ungkap Rahasianya
- Misteri Laba-laba Menyeramkan di Mars, Ini Penjelasan Ilmuwan
- Elon Musk Pasang Chip ke Monyet, Membuatnya Bisa Main Game dengan Telepati
- Gempa Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Berita Terkait
-
Kenapa Mumi Ini Punya Ekspresi Berteriak? Ilmuwan Ungkap Rahasianya
-
Misteri Laba-laba Menyeramkan di Mars, Ini Penjelasan Ilmuwan
-
Terdeteksi Gas Vulkanik di Bulan Jupiter, Ada Gunung Berapi di Sana?
-
Ilmuwan Deteksi Bekas Hantaman Meteor 430 Ribu Tahun Lalu, Ada di Antartika
-
Ditemukan Spesies Baru Dinosaurus, Lebih Menyeramkan dari T-rex
-
Klaim Ilmuwan, Cara Ini Akan Hentikan Naiknya Permukaan Air Laut
-
Ilmuwan Ungkap Patung Kayu Tertua di Dunia, Ada Sebelum Stonehenge
-
Dalam Lalat Berusia 47 Juta Tahun, Ditemukan Kandungan Penting Ini
-
Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Air dan Bahan Organik pada Asteroid
-
Teliti Potensi Bencana Masa Depan, Ilmuwan Bangun Bumi Digital