Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 03 Maret 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Banyak upaya dilakukan dalam memprediksi potensi bencana di masa depan. Seperti para ilmuwan ini yang membangun simulasi Bumi secara digital.

Yakni para ilmuwan dari Uni Eropa telah meluncurkan program baru dalam membuat simulasi Bumi secara digital untuk memodelkan potensi bencana mendatang.

Terutama mengenai pemodelan iklim di masa depan dan memperkirakan apa yang harus dipersiapkan ketika terjadi bencana nantinya.

Proyek yang dinamakan Destination Earth ini, merupakan upaya ambisius untuk menetralkan karbon pada 2050 dan diharapkan dapat berjalan selama 10 tahun ke depan.

"Destination Earth (DestinE) akan berkontribusi pada Green Deal and Digital Strategy Komisi Eropa," tulis para ahli.

Ini akan membuka potensi pemodelan digital dari sumber daya fisik Bumi dan fenomena terkait seperti perubahan iklim, lingkungan air/laut, hingga daerah kutub dan kriosfer dalam skala global untuk mempercepat transisi hijau dan membantu merencanakan degradasi lingkungan dan bencana.

Dilansir dari IFL Science, Selasa (2/3/2021), untuk menciptakan kembaran Bumi versi digital, para ilmuwan akan memanfaatkan superkomputer dan sistem berbasis cloud untuk menarik sejumlah besar daya komputasi.

Potret Bumi. (NASA)

Saat ini, terdapat kekurangan komputer di dunia yang memiliki kekuatan pemodelan mentah untuk menampung model Bumi dengan resolusi 1 kilometer.

Karena itu, Uni Eropa juga bergabung dengan negara adidaya dunia terkemuka untuk mengembangkan superkomputer yang mampu melakukan lebih dari satu miliar kalkulasi per detik.

Perkembangan superkomputer ini akan bertepatan dengan penciptaan DestinE, yang untuk saat ini akan dibuat pada superkomputer yang sudah ada dan akan beroperasi pada 2021 sebagai bagian dari Strategi Digital Eropa.

Karena dikembangkan secara perlahan, model tersebut akan diberi data pengamatan Bumi dan aktivitas manusia di sekitarnya, membangun bank informasi yang terus berubah.

Dengan menggunakan ini, para peneliti akan dapat menjalankan simulasi masa depan dengan parameter tertentu, yang akan membantu memerangi perubahan iklim.

Selain itu, ini juga akan dapat membantu mengantisipasi dan merencanakan tindakan jika terjadi badai serta peristiwa cuaca ekstrem lainnya untuk mengurangi dampaknya terhadap populasi manusia di sekitarnya.

Utlah upaya para ilmuwan Uni Eropa membangun simulasi Bumi secara digital untuk melihat potensi bencana di masa depan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami