Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penemuan fenomena cuaca antariksa jenis baru dilaporkan tim ilmuwan internasional. Badai terdeteksi di atmosfer bagian atas Bumi untuk pertama kalinya.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications, para ahli mengatakan bahwa plasma yang tampak seperti topan atau badai terdeteksi di atas daerah kutub Bumi.
Badai adalah ciri umum di planet-planet tata surya. Saat partikel naik atau turun, zona bertekanan rendah dapat terbentuk dan badai muncul di sekitarnya.
Badai tropis di atmosfer bawah Bumi terjadi dengan cara seperti itu. Para ahli mengungkap ternyata partikel bermuatan listrik di ionosfer dapat berperilaku dengan cara yang sama.
Baca Juga
-
Sepatu PNS Saat Apel Pagi Bikin Geger, Netizen: Habis Nginep Mana Tuh?
-
Jadwal Hari 1 MPL Season 7 Week 2, Pertaruhan Alter Ego di Puncak Klasemen
-
Diminta Temukan Kejanggalan di Foto Pria Makan Mie Ayam, Netizen: Apa Sih?
-
Diterjang Banyak Badai, Ilmuwan Kehabisan Stok Nama
-
Kedua Kalinya dalam Sejarah, 5 Badai Tropis Ini Terjadi Bersamaan
Dalam penelitian baru, para peneliti menganalisis ulang data dari Agustus 2014. Analisis baru menunjukkan keberadaan struktur plasma yang berputar-putar sepanjang 1.000 kilometer, terletak ratusan kilometer di atas Kutub Utara.
Badai luar angkasa mempercepat elektron turun menuju Bumi, meningkatkan cahaya utara di wilayah tersebut, yang juga berbentuk siklon.
Plasma yang terlihat seperti aurora aneh tersebut terjadi pada 20 Agustus 2014 dan berlangsung sekitar delapan jam.
Peristiwa itu terjadi selama periode kondisi geomagnetik yang sangat tenang dan lebih dekat ke Kutub Utara magnet.
"Sampai penelitian ini dibuktikan, kami bahkan tidak tahu bahwa badai plasma luar angkasa ada. Jadi membuktikan ini dengan pengamatan yang mencolok itu luar biasa," kata Profesor Mike Lockwood, ilmuwan luar angkasa di University of Reading, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (5/3/2021).
Data dari beberapa satelit serta simulasi menunjukkan bahwa periode tenang di sekitar magnetosfer Bumi kemungkinan besar akan menyebabkan peristiwa ini.
Ketika garis medan magnet Bumi tidak terganggu, itu membuat struktur saluran tepat di atas kutub magnet, menyalurkan partikel listrik dari angin Matahari langsung ke atmosfer atas dan tengah.
Ini adalah wawasan yang penting karena jaringan telekomunikasi manusia dipengaruhi oleh cuaca luar angkasa dalam dua cara.
Peristiwa seperti badai Matahari besar dapat mengganggu satelit dan sejenisnya. Di lain skala, terdapat fluks partikel yang terus-menerus memancar dari Matahari yang perlahan tapi pasti mengikis teknologi di luar angkasa.
Temuan ini menandakan bahwa manusia tidak boleh meremehkan cuaca luar angkasa, bahkan selama periode yang lebih tenang.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
5 Tempat Terpanas di Bumi, Ada yang Tembus 70 derajat Celcius
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya