Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - NASA dalam penjelajahan di Mars juga membawa Ingenuity, helikopter yang disiapkan menjelajahi planet merah tersebut.
Rencana awal, helikopter NASA ini akan mulai terbang menjelajahi Mars paling cepat pada 8 April 2021 mendatang. Namun rencana berubah.
Badan antariksa Amerika Serikat ini menunda penerbangannya menjadi 11 April mendatang.
"Ayo terbang bersama kami. #MarsHelicopter bersiap untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan: penerbangan terkontrol dan bertenaga di planet lain. Lepas landas sekarang dijadwalkan tidak lebih awal dari 11 April, dengan data dikirimkan ke Bumi pada 12 April," tulis Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA melalui akun Twitter pada 1 April.
Baca Juga
Helikopter yang terletak di bawah penjelajah tersebut telah terbentang dari perut Perseverance dan bersiap untuk penerbangan.
Pada 21 Maret, Perseverance menjatuhkan perisai pelindung untuk mengeluarkan helikopter seberat 1,8 kilogram itu.
Sayangnya, tidak diketahui alasan mengapa NASA menunda penerbangan helikopter tersebut.
Dilansir dari Space.com, Jumat (2/4/2021), dibutuhkan waktu enam hari Mars bagi Ingenuity membuka secara resmi dan bersiap untuk penerbangan tersebut.
Setelah persiapan penerbangan, tim misi berharap Ingenuity mampu terbang dalam waktu sekitar 31 hari Bumi.
Ingenuity sendiri merupakan misi eksperimental untuk mendemonstrasikan teknologi. Perangkat ini adalah yang pertama dari jenisnya.
Penerbangan ini bertujuan untuk membuktikan kemungkinan menerbangan pesawat yang dikendalikan dan bertenaga seperti helikopter Mars di planet lain.
Ingenuity dirancang hanya untuk melakukan penerbangan singkat, satu-satunya teknologi onboard tambahan adalah kamera.
Selama penerbangan ini, Perseverance juga akan bersiaga dan menggunakan kameranya untuk mengabadikan peristiwa.
Itulah Ingenuity, helikopter NASA yang disiapkan untuk penjelajahan dan penelitian Mars. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?