Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Minggu, 04 April 2021 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pandemi Covid-19 membuat beberapa sektor industri lumpuh, bahkan badan antariksa Amerika Serikat NASA memperkirakan alami kerugian sebesar tiga miliar dolar AS.

Dalam laporan dari NASA Office of Inspector General yang dipublikasikan 31 Maret 2021 lalu, dampak pandemi telah mengganggu lusinan proyek, mulai dari pengembangan pesawat hingga misi stasiun luar angkasa.

Data menunjukkan dampak pandemi sangat berpengaruh pada teknologi yang sedang dikembangkan, mencakup James Webb Space Telescope, Nancy Grace Roman Space Telescope, dan roket Space Launch System (SLS),

Misi Clipper Europa, kapsul kru Orion, dan misi Plankton, Aerosol, Cloud, Ocean Ecosystem (PACE) juga mendapatkan perhatian khusus.

NASA. (Space.com)

"Perkiraan untuk penundaan dan tantangan ini diperkirakan hampir 3 miliar dolar AS. Namun, NASA tidak dapat mengukur dampak lengkap pandemi pada program dan proyeknya sampai setelah keadaan darurat Covid-19 mereda," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Space.com pada Minggu (4/4/2021).

Selain dampak biaya, tanggal peluncuran untuk beberapa misi NASA juga terpaksa ditunda antara satu hingga 10 bulan.

Laporan tersebut mencakup analisis individu untuk 18 proyek NASA yang berbeda, menggali dampak spesifik Covid-19, dan menyoroti masalah anggaran serta jadwal yang disebabkan oleh pandemi. Dari jumlah tersebut, 12 proyek diklasifikasikan sebagai terkena dampak "signifikan".

Beberapa masalah tersebut berdampak pada proyek yang telah dijadwalkan. Pandemi memaksa NASA untuk menunda peluncuran James Webb Space Telescope lagi, mendorong target tanggal peluncuran dari Maret 2021 hingga 31 Oktober.

Selain itu, peluncuran teleskop antariksa besar berikutnya, Nancy Grace Roman Space Telescope, juga akan ditunda sekitar enam bulan, dari Desember 2025 hingga Juni 2026 karena keterlambatan pengiriman peralatan.

Di sisi lain, penutupan fasilitas di NASA demi mencegah penyebaran virus Corona juga menghambat Low-Boom Flight Demonstrator, sebuah proyek yang mengembangkan pesawat bernama X-59 yang mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara tetapi tidak menghasilkan ledakan sonik.

NASA memperkirakan bahwa penerbangan pertama X-59 akan ditunda selama empat bulan, meskipun belum menentukan tanggal peluncuran target baru.

Proyek kerja sama juga terkena imbasnya. Misi NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR), sebuah kolaborasi pengamatan Bumi dengan Organisasi Riset Luar Angkasa India, akan diluncurkan sekitar tujuh bulan lebih lambat dari yang direncanakan sebelumnya.

Peluncuran PACE, satelit pengamat kedua Bumi, juga akan tertunda sekitar sembilan bulan, hingga Desember 2023.

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA ini  mungkin akan menghadapi lebih banyak penundaan peluncuran dan kerugian biaya karena ketidakpastian yang terus berlanjut seputar pandemi Covid-19. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat