Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Spesies baru spons laut yang baru diidentifikasi di lepas pantai utara Norfolk diberi nama oleh seorang bocah perempuan berusia 9 tahun.
Spons laut berwarna ungu dan menyerupai pangsit tersebut diberi nama Parpal Dumplin.
Ini merupakan bagian Proyek Marine Conservation Society dari Agents of Change, meminta anak-anak menggunakan kreativitas mereka untuk memberi nama spesies spons laut yang ditemukan di hamparan kapur oleh sukarelawan penyelam, dari Seasearch satu dekade lalu.
Nama Parpal Dumplin tersebut diusulkan oleh bocah dari Langham Village School di utara Norfolk bernama Sylvie.
Baca Juga
-
Dihujat Netizen Indonesia, Pasangan Gay Thailand Tempuh Jalur Hukum
-
Viral Video Pasangan Beda Agama Menikah, Netizen Ramai Perdebatkan Ini
-
Nostalgia 5 Game PC Jadul, Mana yang Pernah Kamu Mainkan?
-
Klaim Ilmuwan, Cara Ini Akan Hentikan Naiknya Permukaan Air Laut
-
Pada Kedalaman 4000 Meter, Spons Laut Dalam Ini Terekam "Bersin"
Para panelis yang memilih nama tersebut menyukai penamaan yang diberikan Sylvie.
Menurut Claire Goodwin, ahli spons, ia percaya bahwa Parpal Dumplin menjadi spesies baru dalam ilmu pengetahuan, dalam sub-genus spons yang dikenal sebagai Hymedesmia (Stylopus).
"Kami perlu melihat spesimen yang disimpan di museum untuk memahami berapa banyak spesies Hymedesmia (Stylopus) yang ada di Inggris dan bagaimana mereka berbeda dari spesies baru ini," kata Goodwin, dikutip dari Evening Standard, Kamis (15/4/2021).
Proyek Marine Conservation Society memberi spons tersebut nama umum yang dapat digunakan sampai memiliki nama ilmiahnya.
Spons membantu menjaga air laut tetap bersih dengan menyaring makanan dan memakan partikel kecil makanan yang mengapung.
Tercatat ada lebih dari 11.000 spesies spons berbeda di seluruh dunia.
Sementara itu, spesies spons laut, Parpal Dumplin memiliki sifat encrusting, artinya mengadopsi bentuk apa pun yang dicakupnya. Spons ini diidentifikasi di Zona Konservasi Laut Cromer Shoal Chalk Beds, Britania Raya. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
5 Kekuatan Terbesar Pemerintah Dunia di One Piece, Lama Jadi Misteri
-
One Piece: Bagaimana Pasukan Revolusioner Menjadi Ancaman Besar Bagi Pemerintah Dunia?
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
5 Arc Paling Menyedihkan di One Piece, Bikin Nyesek
-
Ditemukan Puluhan Gunung Bawah Laut di Sekitar Flores, Ada yang Masih Aktif
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
One Piece: Apa Jadinya Jika Shanks Membiarkan Luffy Gabung dengan Krunya?
-
Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahaya?