Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA tengah menyiapkan penjelajahan Bulan melalui misi Artemis. Yang nantinya akan melibatkan SpaceX, perusahaan antariksa yang dikepalai Elon Musk.
Nantinya SpaceX ini akan membangun pendaratan di Bulan untuk NASA sebagai bagian dari misi Artemis yang bertujuan mengirim manusia ke satelit alami Bumi tersebut pada 2024 mendatang.
NASA telah memilih SpaceX dengan mengucurkan dana sebesar 2,9 miliar dolar AS. Ini adalah kepercayaan besar NASA untuk SpaceX karena tidak ada perusahaan lain yang menerima dana. Kontrak tersebut akan ditandatangani pada 1 Mei.
Empat astronot akan diluncurkan menggunakan pesawat luar angkasa Orion dengan bantuan pendorong Space Launch System NASA.
Baca Juga
Di luar angkasa, dua astronot kemudian akan dipindahkan ke pendarat Bulan buatan SpaceX. Kedua astronot itu akan menghabiskan waktu sekitar satu minggu menjelajahi permukaan Bulan, lalu naik ke pendarat, dan kembali ke Orion.
Kontrak SpaceX mencakup penerbangan tanpa awak dan pendaratan berawak. Proyek pendaratan selanjutnya akan dilakukan di bawah program pengadaan tindak lanjut.
Selain SpaceX, ada dua perusahaan pesaing lainnya yang memperebutkan proyek tersebut, yaitu Blue Origin milik Jeff Bezos dan Dynetics. Namun NASA diharapkan untuk memilih dua perusahaan untuk menerima kontrak misi pendaratan Bulan.
Tawaran SpaceX untuk pendaratan berawak adalah Starship, pesawat luar angkasa generasi berikutnya yang saat ini sedang dikembangkan perusahaan.
"Sistem pendaratan manusia akan memungkinkan kita untuk dapat mengakses berbagai bagian permukaan bulan," kata Kathy Lauders, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA, seperti dikutip dari The Verge pada Sabtu (17/4/2021).
Hingga saat ini, sebanyak 18 astronot telah diperkenalkan untuk terlibat dalam misi Artemis. Misi tersebut akan mendaratkan astronot perempuan pertama dan astronot selain kulit putih pertama di Bulan, mengingat sejauh ini hanya orang kulit putih yang pernah berada di permukaan Bulan.
Itulah laporan terbaru dari misi Artemis yang meibatkan SpaceX milik Elon Musk untuk membangun pendaratan di Bulan bagi NASA. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
5 Fakta Menarik Satelit Satria, Terbesar di Asia yang Diangkut SpaceX
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
-
Satya Nadella dan Elon Musk Beda Pendapat, Siapa Pegang Kendali OpenAI
-
Tunjuk Linda Yaccarino Sebagai CEO Twitter Baru, Keputusan Elon Musk Dinilai Analis Sangat Tepat
-
Elon Musk Unggah Gambar di Twitter, Harga NFT Ini Langsung Meroket