Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 21 April 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para arkeolog Prancis telah menemukan sisa kehidupan di masa silam yang disebut dengan kota kematian. Diklaim kalau tempat ini telah ada sejak seribu tahun silam.

Dalam kota kematian, arkeolog menemukan sekitar 40 makam kuno dari paruh pertama milenium di Korsika.

Mayat-mayat yang disimpan dalam kendi besar Afrika Utara tersebut berada di tempat yang disebut nekropolis, bahasa Yunani mengacu pada lokasi penguburan terpisah dari kota.

Karena banyak peradaban berbeda yang pernah menguasai Korsika, para ahli tidak dapat mengidentifikasi dengan tepat kapan mayat tersebut dikuburkan.

Penemuan itu dilakukan di desa nelayan yang sepi di Ile-Rousse, pantai barat Korsika, oleh para arkeolog dari National Institute of Preventive Archaeological Research (INRAP) Prancis.

Kota ini didirikan pada pertengahan abad ke-18, tetapi penggalian menunjukkan penduduk kuno di daerah tersebut telah menempatinya selama lebih dari 6.000 tahun.

Petunjuk tentang nekropolis pertama kali ditemukan pada awal 2019, ketika selusin makam kuno ditemukan.

Tetapi pada awal tahun ini, puluhan makam kuno lainnya kembali ditemukan dengan keragaman yang besar dalam gaya arsitekturnya.

Para peneliti juga menemukan amphora yang biasanya digunakan untuk mengimpor barang cair seperti minyak atau anggur dari Afrika utara ke Mediterania pada abad ke-4.

Ilustrasi Makam. (unsplash/Cristian Grecu)

Alih-alih digunakan untuk membawa barang cair, wadah keramik berbentuk vas dengan dua pegangan dan bagian leher yang lebih sempit itu, justru digunakan sebagai wadah menyimpan jasad, baik orang dewasa dan anak-anak.

Dilansir dari Metro, Selasa (20/4/2021), ada total 40 jasad warga desa yang ditemukan, dari antara abad ke-3 dan ke-6, di tanah di belakang gereja paroki Ile-Rousse.

Sementara itu, para ahli masih menggali dua situs seluas 6.500 kaki persegi di pusat kota.

Beberapa makam juga ditutupi dengan tanah liat terakota, yang biasanya digunakan sebagai atap dalam arsitektur Romawi.

Para peneliti mengatakan analisis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengidentifikasi identitas mayat-mayat tersebut.

INRAP mengakui bahwa orang Romawi memang menempati daerah Ile-Rousse selama periode waktu makam tersebut bertanggal.

Namun, dikatakan bahwa pemukim setelahnya, seperti Visigoth, mungkin telah menempati kota setelah orang Romawi pergi.

Pada awal milenium, Korsika memiliki sejumlah peradaban karena lokasi pulau itu merupakan pos strategis bagi negara mana pun yang mencoba menguasai Mediterania.

Pulau tersebut pernah digunakan oleh orang Romawi, Kartago kuno, Visigoth, Vandal, hingga kekuasaan Ostrogoth, sebelum dikuasai kekaisaran Bizantium pada 536 Masehi.

Meskipun diyakini daerah itu sebagian besar kosong, penemuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa kepadatan populasi di daerah itu selama pertengahan milenium pertama lebih besar dari yang dibayangkan para ahli.

Itulah penemuan nekropolis, kota kematian yang menurut arkeolog berisi 40 makam kuno berusia ribuan tahun. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Teliti Kerangka 31.000 Tahun di Kalimantan, Arkeolog Temukan Fakta Mengejutkan Ini