Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Long March 5B, roket China memiliki berat 22,5 metrik ton bakal jatuh ke Bumi. Mengerikannya, meluncur ke planet kita ini dengan tak terkendali bahkan berpotensi untuk menghantam wilayah berpenduduk.
Roket Long March 5B sendiri diperkirakan segera jatuh ke Bumi setelah meluncurkan bagian dari stasiun luar angkasa China berbentuk T.
Namun sayangnya, belum jelas di mana atau kapan puing-puing itu akan menghantam planet tempat kita tinggal ini.
Modul stasiun luar angkasa Tianhe berada di orbit setelah terpisah dari tahap inti roket, yang sekarang diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi sekitar satu minggu.
Baca Juga
"Ini akan menjadi salah satu contoh terbesar dari masuknya kembali pesawat ruang angkasa yang tidak terkendali dan berpotensi mendarat di daerah yang berpenghuni," lapor SpaceNews.
Meski begitu, kemungkinan yang lebih besar roket itu akan jatuh di tempat tak berpenghuni seperti lautan.
Sulit untuk mengetahui lintasan roket yang akan jatuh ini karena atmosfer Bumi dapat mengembang atau menyusut dengan aktivitas Matahari.
Para ahli tidak bisa memperkirakan dengan tepat kapan dan di mana roket China ini akan jatuh.
Namun, diperkirakan kemiringan orbit objek sebesar 41,5 derajat dan kemungkinan dapat jatuh di wilayah New York, Madrid, Beijing, selatan Chili, Wellington, dan Selandia Baru.
Biasanya, sebagian besar puing cenderung terbakar di atmosfer saat jatuh kembali dan hanya potongan terbesar yang akan menyentuh permukaan.
China juga mencoba untuk mengarahkan puing-puing yang kembali ke Bumi dan memberikan perkiraan di mana puing-puing itu akan jatuh.
Dilansir dari Space.com, Rabu (5/5/2021), China berencana menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasanya sendiri di orbit rendah pada 2022.
Sama seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), stasiun milik China juga akan mencakup beberapa modul dan membutuhkan 10 peluncuran lagi untuk menyelesaikannya.
Kapan Roket Long March 5B ini menghantam Bumi belum bisa diperkirakan. Sayangnya roket China ini berpotensi tiba ke wilayah berpenduduk. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China
-
Penjualan HP Android dan Apple di China Menyusut, Ini Sebabnya