Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Sabtu, 08 Mei 2021 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Usai sukses penerbangan pertama Ingenuity di Mars, NASA berencana mengirim helikopter ke planet lain.

Dalam diskusi langsung yang disiarkan di YouTube Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California Selatan, pilot Ingenuity Johnny Lam mengatakan, helikopter dapat masuk ke wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh robot atau perangkat luar angkasa lain.

"Saya pikir dengan keberhasilan Ingenuity, pada dasarnya kami membuka dimensi udara untuk eksplorasi. Kami dapat menjangkau beberapa daerah yang sulit dijangkau dan jalur terbaik untuk dilintasi," kata Lam, dikutip dari New York Post, Jumat (7/5/2021).

NASA berhasil melakukan uji penerbangan keempat Ingenuity di Mars pada minggu lalu.

Helikopter seberat 1,8 kg itu terbang sejauh 266 meter dan mengumpulkan citra dari udara untuk melihat kemungkinan zona pendaratan baru.

Uji penerbangan berikutnya akan menjadi perjalanan satu arah ke lokasi pendaratan baru.

Planet Mars. [NASA]

Helikopter itu akan mencoba terbang bersama penjelajah Perseverance untuk menguji cara kerjanya sebagai pengintai.

Misi pengiriman helikopter lainnya yang sedang dipersiapkan NASA adalah Dragonfly.

Helikopter yang dilengkapi kamera itu akan dikirim ke Titan, bulan terbesar Saturnus, untuk mencari tanda- tanda kehidupan. Peluncurannya dijadwalkan pada 2027.

Ingenuity sendiri dilengkapi dengan dua kamera, tetapi tidak memiliki fitur perekaman.

Tantangan terbesar dalam misi Ingenuity adalah lepas landas dan pendaratan.

Untuk lepas landas dari permukaan, Ingenuity harus mengeluarkan dorongan untuk membuat helikopter terbang pada ketinggian yang diinginkan.

Sementara untuk pendaratan, helikopter dapat turun dengan kecepatan satu meter per detik sehingga jika tidak terkontrol, Ingenuity bisa saja menghantam permukaan Mars.

Logo NASA. [Shutterstock]

Berbeda dari Ingenuity, tantangan terbesar misi Dragonfly adalah suhu di permukaan Titan yang bisa turun hingga minus (-) 300 derajat.

Untuk itu, para ahli harus mencari cara membuat bahan helikopter yang bisa menahan suhu dan tekanan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi