Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Terisolasi dan tinggal dalam pesawat luar angkasa atau ISS selama berbulan-bulan, tidak menutup kemungkinan jika para astronot biasanya merindukan berbagai kegiatan di Bumi, salah satunya adalah berkebun.
Sama seperti di Bumi, para astronot juga harus melahap sayur-sayuran segar yang bergizi untuk tubuhnya. Menangani hal ini, para astronot lalu harus menanam sayur sendiri saat bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS.
Dilansir dari situs resmi NASA, ISS rupanya memiliki ruangan khusus dengan mengutamakan kesehatan dan nutrisi para awaknya. Karena ini, para astronot harus berkebun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Berkebun di ISS tidak berbeda dengan di Bumi. Jika di Bumi, para petani membutuhkan cahaya Matahari. Di ISS, para astronothanya membutuhkan penerangan LED ke tanaman yang disiram dengan menggunakan kantong khusus berisi benih dan pupuk.
Baca Juga
Terbaru, astronot diminta menguji hasil kebunnya. Setelah itu, para astronot ini lalu akan diminta untuk menilai rasa, warna, penampilan dan aroma untuk mengetahui apakah hasil tanamannya dapat menjadi suplemen untuk tubuh.
Nantinya, hasil pengujian ini akan membantu NASA untuk merancang sistem makanan yang lebih unik untuk misi luar angkasa lainnya di masa depan.
Sebelumnya, pada April 2014 lalu, pesawat luar angkasa SpaceX meluncurkan misi kargo Dragon ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan membawa kabin pertumbuhan tanaman kecil.
Kabin pertumbuhan ini dibuat khusus agar para astronot nantinya bisa menanam sendiri sayur-sayuran yang diinginkan untuk kemudian dikonsumsi.
Harus menghabiskan waktu yang cukup lama selama bertugas di luar angkasa bersama ISS. Wajar saja jika para astronot lalu berupaya untuk membangun lingkungan hidup yang sama dengan Bumi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter