Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Konflik antara Israel dan Palestina masih menjadi sorotan dunia hingga hari ini. Terbaru, penjualan bom buatan Amerika dengan teknologi canggih ke Israel menjadi perbincangan.
Melansir dari Suara.com, pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Joe Biden dilaporkan telah menyetujui penjualan senjata berupa bom canggih ke Israel pada Senin (17/5/2021) lalu.
Tidak main-main, senjata super canggih yang dijual Amerika ini dibanderol dengan harga 735 juta dolar AS atau setara dengan Rp 10,5 triliun.
Dilansir dari Boeing, bom buatan Amerika ini adalah jenis amunisi serang atau Joint Attack Direct Munition atau JDAM yang dibuat oleh Boeing.
Baca Juga
Saat diluncurkan dari pesawat, perangkat khusus dari alat ini mampu mengendalikan bom tersebut dengan menggunakan Global Positioning System atau GPS. Semakin canggih, teknologi ini mampu aktif dalam segala cuaca.
Tidak hanya itu, bom rancangan Boeing ini dilengkapi dengan laser JDAM yang memiliki fleksibilitas untuk menyasar target seluler hingga target laut. Tidak heran jika alat ini begitu mematikan.
Biasanya, laser JDAM ini digunakan di sejumlah pesawat tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Saat menggarap sejata mematikannya ini, Boeing hanya membutuhkan waktu kurang dari 17 bulan saja.
Laser JDAM ini terkenal dengan tingkat akuratnya yang mampu beroperasi dalam kondisi cuaca apa pun. Selain itu, senjata ini dapat diluncurkan dalam jarak lebih dari 24 kilometer dari target serta dapat dikontrol melalui satelit GPS.
Aksi Amerika yang mengirimkan bom buatannya ke Israel ini menuai berbagai reaksi dari dunia. Banyak yang pro dan bahkan kontra dengan hal kesepakatan dari dua negara ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Paling Dijagokan, Caster Amerika Justru Sebut ONIC Tidak Akan Lolos ke Final MSC 2023
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok
-
Lenovo Bikin Terobosan di Pasar Smartphone, Pasar Amerika Latin Mulai Dikuasai
-
Pengakuisisian Motorola Mulai Berbuah Hasil, Lenovo Masuk Lima Besar di Amerika Latin dan Eropa
-
Harga Chipset TSMC yang Made in US dan Jepang bakal Lebih Mahal
-
AS Disinyalir akan Musnahkan Fasilitas Produksi TSMC Jika China Injakkan Kaki di Taiwan