Rabu, 24 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 25 Mei 2021 | 07:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Penduduk Bumi akan disuguhi fenomena Super Blood Moon pada 26 Mei 2021. Gerhana Bulan Total pada tanggal tersebut yang dikenal dengan Super Blood Moon mempunyai beberapa fase.

Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi.

Sementara Gerhana Bulan Total berlangsung saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon).

Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan Bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.

Sehingga, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat Bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 atau Super Blood Moon. (Dokumen BMKG)

Dikutip dari Space.com, warna kemerahan Bulan disebabkan oleh atmosfer Bumi. Atmosfer cenderung menyebarkan cahaya biru, itu salah satu alasan mengapa langit nampak biru dari permukaan Bumi.

Saat Bumi melintas di antara Matahari dan Bulan, cahaya dari Matahari melewati atmosfer Bumi dan cahaya biru tersebar.

Selama Gerhana Bulan Total, Bumi akan berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi cahaya Matahari mencapai Bulan. Selain itu, cahayanya dibiaskan dan difokuskan ke Bulan. Cahaya akan menghantam Bulan dan dipantulkan kembali ke Bumi.

Oleh karena itu, pengamat melihat fenomena alam Bulan berubah menjadi warna kemerahan seperti darah. Bagaimana Bulan berwarna merah muncul tergantung pada seberapa banyak polusi, tutupan awan atau puing-puing yang ada di atmosfer.

Peta Fase Super Blood Moon. (BMKG)

Misalnya, jika gerhana terjadi tak lama setelah letusan gunung berapi, partikel di atmosfer bakal membuat Bulan nampak lebih gelap dari biasanya.

Berikut beberapa fase atau proses Gerhana Bulan Total (Super Blood Moon) yang akan terjadi tanggal 26 Mei 2021 dilansir dari situs resmi BMKG:

  1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

  2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

  3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

  4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

  5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

  6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

  7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Itulah tadi deretan fase Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 pada berbagai wilayah di Indonesia, catat waktunya ya!

BACA SELANJUTNYA

Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?