Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 27 Mei 2021 | 07:34 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gerhana Bulan Total yang terjadi kemarin 26 Mei 2021, ternyata memiliki efek potensi adanya banjir rob atau air pasang yang mengancam beberapa wilayah Indonesia.

Karenanya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terutamayang ada di wilayah DKI Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob di pesisir.

Menurut BMKG, potensi banjir akibat air pasang di pesisir Jakarta ini bisa terjadi antara 28 hingga 30 Mei 2021.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam konferensi pers usai pemantauan gerhana bulan total perigi di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu, memastikan bahwa Jakarta masuk dalam 11 lokasi yang berpotensi terjadi rob.

"Ada 11 wilayah yang BMKG petakan berpotensi terjadi banjir rob yang hari dan jamnya tidak sama di antara wilayah-wilayah yang kami petakan tadi. Ada yang 26 hingga 27 Mei saja, ada yang justru mulai 28 Mei seperti Jakarta Utara dan Banten hingga 30 Mei," kata Agus di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu(26/5/2021).

Agus mengatakan potensi rob tersebut memang berkaitan dengan fenomena gerhana bulan total perigi yang berlangsung di Indonesia pada Rabu malam.

"Berbarengan dengan gerhana bulan total ini atau fenomena super blood moon bahwasanya ada fenomena potensi banjir rob atau banjir pesisir terhadap wilayah Indonesia," kata Agus.

Fase gerhana bulan sebagian terlihat dari Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan BMKG sejak 24 Mei dan dipertajam pada 25 Mei, terdapat angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer (km) per jam di beberapa perairan Indonesia.

Fenomena tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang utamanya di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ketinggian gelombang mencapai tiga meter.

Bersamaan dengan itu, adanya fenomena super blood moon berpengaruh terhadap kondisi pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Selain Jakarta dan Banten, sembilan wilayah lain yang berpotensi rob adalah Sumatera Utara (26 Mei), Batam (26 Mei), Jawa Tengah (29-31 Mei), Jawa Timur (26-29 Mei), Kalimantan Barat (26 Mei), Nusa Tenggara Timur (26-28 Mei 2021), Sulawesi Utara (26 Mei), Maluku (26 Mei) dan Papua (26 Mei).

Potensi banjir tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar-muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir serta tambak garam dan perikanan darat.

Fase gerhana bulan sebagian terlihat dari Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kendati demikian, Agus meminta masyarakat tidak panik dan tetap tenang karena fenomena tersebut merupakan fenomena astronomis yang muncul setiap bulan.

"Kami mengimbau agar kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan bagaimana kita melihat lingkungan kita bersama dalam menyiapkan upaya mitigasinya terhadap ancaman banjir pesisir ini," kata Agus.

Menurut BMKG, banjir rob atau air pasang usai Gerhana Bulan Total ini berpotensi terjadi mulai dari 28 hingga 30 Mei 2021. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?