Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan belum lama ini melaporkan kedatangan 7 asteroid yang meluncur dengan cepat ke arah Bumi. Salah satu dari 7 benda langit ini rupanya seukuran gedung pencakar langit.
Berdasarkan pantauan dari arah lintasannya, 7 benda langit ini lalu dikategorikan oleh NASA sebagai asteroid yang memiliki potensi berbahaya bagi Bumi.
Dilansir dari CBS News, salah satu dari 7 asteroid ini memiliki ukuran paling besar yaitu sekitar 182 meter. Sebagai gambaran, asteroid bernama 2021 KT1 ini memiliki ukuran yang sama dengan gedung pencakar langit.
Bukan tanpa alasan jika NASA mengkategorikan benda luar angkasa ini sebagai objek berbahaya. Pasalnya, objek luar angkasa ini berukuran lebih dari 149 meter dan melintas dalam jarak 7.400 kilometer dari Bumi.
Baca Juga
Jarak antara Bumi dan asteroid ini termasuk sangat dekat. Jika dibandingkan, jarak Bumi dan Bulan mencapai 384 ribu kilometer.
Asteroid 2021 KT1 meluncur ke Bumi dalam jarak 7,2 juta kilometer yang termasuk cukup dekat. Selain itu, asteroid ini melewati 64 ribu kilometer per jam yang tidak ada kemungkinan menabrak Bumi.
Dr Paul Chodas selaku Director of Center for Near Earth Object Studies NASA menegaskan bahwa objek berbahaya ini tidak akan menabrak Bumi dalam 2 abad ke depan.
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan, 6 asteroid lainnya yang datang bersama Asteroid 2021 KT1 ini adalah batuan sisa yang telah berusia lebih dari empat miliar tahun. Tenang saja, 6 benda langit ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari Asteroid 2021 KT1.
Ilmuwan terus melakukan pengamatan mengenai datangnya 7 asteroid yang meluncur ke arah Bumi ini. Sampai saat ini, berbagai usaha coba ditemukan oleh ilmuwan guna membelokkan arah asteroid yang memiliki potensi menabrak Bumi di masa mendatang.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia