Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan NASA temukan planet misterius belum lama ini yang disebut TOI-1231 b karena mempunyai atmosfer sangat mirip dengan Bumi.
Planet ekstrasurya yang mengorbit bintai katai M atau katai merah itu ditemukan oleh para peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA dan University of New Mexico.
Para ilmuwan mampu mengkarakterisasi bintang tersebut dan mengukur jari-jari serta massa TOI-1231 b.
Pengukuran ini memberi para ahli data yang diperlukan untuk menghitung kepadatan dan hipotesis dari kandungan apa atmosfer planet itu terbuat.
Baca Juga
-
Indosat Ooredoo Raih Penghargaan Best Equitable Treatment of Shareholders
-
Terpopuler: Pendapatan YouTube Gofar Hilman dan Among Us Punya Peta Baru
-
Facebook Siapkan Fitur di Instagram untuk Conten Creator dapat Uang
-
Berburu Planet Baru, NASA Kembangkan Teknologi AI Ini
-
Mengejutkan, Astronot Pamer Foto Bumi yang Nampak Mirip Planet Mars
Planet yang seukuran sub-Neptunus itu, memiliki iklim sedang dengan orbit 24 hari, delapan kali lebih dekat ke bintang induknya daripada Bumi ke Matahari, tetapi suhunya sangat mirip dengan Bumi.
Hal ini disebabkan karena katai merah planet itu kurang kuat.Atmosfernya sekitar 140 derajat Fahrenheit, menjadikan TOI-1231 b salah satu planet ekstrasurya paling dingin untuk penelitian atmosfer yang pernah ditemukan.
Selain itu, ada kemungkinan planet itu memiliki awan tinggi di atmosfernya serta bukti adanya air.
"Pengamatan di masa depan dari planet baru ini akan memungkinkan kita menentukan seberapa umum awan air terbentuk di sekitar planet beriklim sedang ini," kata Jennifer Burt, ilmuwan NASA, dikutip dari Independent, Kamis (10/6/2021).
Kepadatan rendah TOI-1231 b menunjukkan bahwa planet dikelilingi oleh atmosfer yang substansial.
Namun, komposisi dan luasnya atmosfer masih tidak diketahui. TOI-1231 b dapat memiliki atmosfer hidrogen atau hidrogen-helium yang besar, atau atmosfer uap air yang lebih padat.
Masing-masing akan menunjukkan asal yang berbeda, memungkinkan para astronom memahami apakah dan bagaimana planet terbentuk secara berbeda di sekitar katai M jika dibandingkan dengan planet di sekitar Matahari.
Tim ilmuwan dapat mengetahui hal itu dengan menyelidiki apakah gas sedang meledak dan mencari bukti atom hidrogen dan helium.
Tetapi, karena sistem planet-bintang ini bergerak cepat menjauh dari Bumi, para ahli berharap bisa melakukan penelitian tersebut. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gandeng Lonely Planet, Realme 11 Pro Series 5G Siap Rilis ke Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan