Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Letusan misterius telah terdeteksi tejadi di Matahari, para ilmuwan NASA pun langsung melakukan penyelidikan pada peristiwa ini.
Menurut ilmuwan NASA, letusan mistius di Mathari kali ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam pantauan mereka.
Letusan tersebut adalah subjek dari studi baru NASA. Para ahli menyebutnya sebagai "solar Rosetta Stone". Letusan ini adalah yang pertama terdeteksi dan dilaporkan.
Para ilmuwan mengklasifikasikan letusan Matahari sebagai lontaran massa koronal, jet, atau letusan parsial. Ledakan itu merupakan satu kesatuan dengan karakteristik ketiga tipe tersebut.
Baca Juga
Dilansir dari CNET, Rabu (9/6/2021), tiga tipe letusan tersebut umumnya berbeda. Lontaran massa koronal (CME) bertindak seperti gelembung besar yang mendorong energi dan partikel dari Matahari ke luar angkasa.
Tipe jet melakukan hal serupa, namun lebih kecil. Sementara itu, letusan parsial membuat energi seolah ingin melarikan diri, tetapi jatuh kembali ke permukaan Matahari.
Dalam sebuah video, NASA menjelaskan bagaimana ledakan Matahari dapat berdampak pada astronot di luar angkasa dan teknologi di Bumi.
"Peristiwa ini adalah mata rantai yang hilang, di mana kita dapat melihat semua aspek dari berbagai jenis letusan ini dalam satu paket," kata Emily Mason, ilmuwan dari Goddard Space Flight Center NASA.
Dia menambahkan bahwa letusan disebabkan oleh mekanisme yang sama, hanya pada skala yang berbeda.
Peristiwa ledakan tersebut telah didokumentasikan oleh Solar Dynamics Observatory dan Solar and Heliospheric Observatory milik NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Menurut pernyataan dari Universities Space Research Association, langkah selanjutnya dalam penyelidikan adalah membuat model komputer dari peristiwa tersebut.
NASA menjelaskan bahwa dengan memahami mekanisme di balik letusan ini, terutama CME, sangat penting untuk memprediksi kapan letusan besar dapat menyebabkan gangguan di Bumi.
Itulah rencana ilmuwan NASA untuk meneliti adanya letusan misterius di Matahari yang baru pertama kali terjadi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Apa Itu Gerak Semu Matahari? Apa Saja Efeknya?
-
Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia
-
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida, Cek Penjelasan Lengkapnya
-
Tata Cara Salat Gerhana, Terdapat Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia