Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dalam studi terbaru, ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi tumbuh lebih cepat di bawah Indonesia jika dibandingkan dengan sisi lain Bumi. Apakah hal ini justru berbahaya?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini, terjadi keanehan di bagian inti Bumi. Berbeda dari Indonesia, inti Bumi di bawah Brasil justru tumbuh lebih lambat.
Dilansir dari IFL Science, penemuan mengenai perkembangan inti Bumi ini diungkap oleh seorang seismolog di UC Berkeley beberapa waktu lalu.
Bumi pada dasarnya memiliki inti dalam yang padat dan telah mengkristal selama kurang lebih 500 juta tahun lamanya. Kristalisasi natural yang dilakukan ini adalah dengan melepaskan panas untuk tetap menjaga inti luar Bumi tetap cair.
Baca Juga
Proses panjang yang terjadi secara alamiah ini lalu menghasilkan medan magnet yang kemudian melindungi manusia dari radiasi kosmik yang selama ini terjadi. Namun, anomali justru dirasakan oleh para ilmuwan usai melakukan penelitian khusus.
Dengan mempelajari gelombang seismik yang merambat melalui inti dalam, ilmuwan menemukan jika inti Bumi tumbuh lebih cepat di satu sisi jika dibandingkan dengan sisi lainnya sebesar 60 persen.
Tidak diketahui dengan pasti mengapa inti Bumi di bawah Indonesia tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan inti Bumi yang berada di bawah Brasil.
Sayangnya, hingga saat ini, para ilmuwan masih belum bisa mengungkap penjelasan pasti mengenai penyebab pertumbuhan inti Bumi yang tidak senada ini. Namun, hal ini menyebabkan inti Bumi menjadi miring.
Diakui oleh para ilmuwan, penemuan mengenai inti Bumi ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu, data seismik juga perlu diadakan untuk memvalidasi model yang sudah ada.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?