Kamis, 28 Maret 2024
Amelia Prisilia : Rabu, 30 Juni 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pemantauan pada planet Venus terus dilakukan oleh para ilmuwan guna memahaminya lebih jauh. Dalam pemantauan terbaru, ilmuwan berhasil mendeteksi adanya aktivitas lempeng tektonik.

Penemuan terbaru mengenai Venus ini membuat para ilmuwan yakin bahwa planet paling terang ini termasuk sebagai jenis planet yang sangat hidup.

Dilansir dari BBC, dalam pemantauannya, ilmuwan menemukan bahwa Venus bergerak layaknya benua-benua yang ada di Bumi. Gerakan ini diduga terjadi karena adanya aktivitas lempeng tektonik di bawah planet tersebut.

Setelah cukup lama, Paul Byrne selaku profesor ilmu planet di North Carolina State University akhirnya berhasil mengidentifikasi pola deformasi tektonik yang sebelumnya tidak dikenali di Venus.

Penelitian-penelitian yang dilakukan ini hanya memanfaatkan data dari NASA sejak tahun 1989 hingga 1994 lalu. Hal ini memberi banyak gambaran untuk ilmuwan mengenai Venus yang perlahan nampak mirip dengan Bumi.

Perbandingan Planet Venus dan Planet Bumi. (Wikipedia Commons/NASA)

Lebih lanjut, dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr Byrne dan Dr Richard Ghail dari University of London dan Profesor Sean Solomon dari Columbia University di New York, tanda-tanda blok kerak berbatu juga ditemukan di Venus.

Blok kerak berbatu ini berada di wilayah dataran rendah Venus yang sudah melakukan rotasi dan bergerak secara lateral satu dengan yang lain.

Tipe kerak yang sama juga ditemukan di Bumi seperti di Cekungan Tarim dan Sichuan yang berada di China, Cekungan Amadeus di Australia dan Massif Bohemia yang berada di sebagian besar wilayah Republik Ceko.

Diduga kuat, aktivitas lempeng tektonik di Venus mungkin sangat mirip dengan Bumi saat awal terbentuk yaitu pada zaman Archean Eon sekitar 4 hingga 2,5 miliar tahun yang lalu saat aliran panas dalam planet masih jauh lebih tinggi.

BACA SELANJUTNYA

Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya