Kamis, 18 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 14 Juli 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para ilmuwan akhirnya sepakat untuk tidak lagi menggunakan nama spesies yang dianggap diskrimasi pada pihak tertentu. Seperti nama ngengat dan semut yang akhirnya mereka upa.

Seperti nama gypsy moths (ngengat gipsi) dan gypsy ants (semut gipsi), dua spesies serangga yang namanya dirasa "tidak pantas atau menyinggung".

Entomological Society of America (ESA), yang mengawasi nama-nama umum serangga, mengumumkan perubahan tersebut sebagai bagian dari upayanya untuk mengevaluasi kembali terminologi "bermasalah".

Ini adalah pertama kalinya dilakukan pengubahan nama karena dianggap ofensif. Di masa lalu, hanya menetapkan kembali nama-nama yang tidak akurat secara ilmiah.

"Ini adalah cercaan etnis untuk memulai yang telah ditolak oleh orang-orang Romani sejak lama," kata presiden masyarakat, Michelle Smith.

"Kedua, tidak ada yang ingin dikaitkan dengan hama invasif yang berbahaya," dilansir laman Independent, Selasa (13/7/2021).

ESA telah menghapus "ngengat gipsi" dan "semut gipsi" dari Daftar Nama Umum Serangga dan Organisme Terkait.

Gypsy moths (ngengat gipsi). [Department of Environmental Conservation]

Kelompok tersebut telah meminta masyarakat untuk membantu menyarankan nama alternatif untuk ngengat dan semut yang kurang dikenal.

ESA mengatakan, ingin masukan untuk membantu menghasilkan nama baru yang tidak “mengabadikan stereotip etnis atau ras yang negatif”.

May Berenbaum, ahli entomologi dari University of Illinois dan mantan presiden ESA, mengatakan ngengat kemungkinan mendapatkan nama mereka.

Pasalnya, sebagai larva mereka memiliki rambut dengan kantong udara kecil yang bertindak seperti balon yang memungkinkan mengapung bermil-mil, berkeliaran seperti sekelompok.

Dia mengatakan, teori lain adalah bahwa ngengat dewasa jantan memiliki warna cokelat yang terlihat mirip dengan kulit orang Romani.

"Tujuan dari nama-nama umum adalah untuk membuat komunikasi lebih mudah antara ilmuwan dan khalayak umum yang mereka layani," kata Michelle Smith.

"Pada umumnya, daftar nama umum serangga yang diakui ESA berhasil dalam hal ini, tetapi nama-nama yang tidak disukai oleh komunitas yang terpinggirkan, secara langsung bertentangan dengan tujuan itu," pungkasnya.

Itulah keputusan ilmuwan untuk tidak lagi menggunakan nama diskriminasi pada spesies serangga. (Suara.com/ Dythia Novianty).

BACA SELANJUTNYA

WhatsApp akan Perkenalkan Fitur Baru Mirip Twitter, Amankan Username Anda!