Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan akhirnya sepakat untuk tidak lagi menggunakan nama spesies yang dianggap diskrimasi pada pihak tertentu. Seperti nama ngengat dan semut yang akhirnya mereka upa.
Seperti nama gypsy moths (ngengat gipsi) dan gypsy ants (semut gipsi), dua spesies serangga yang namanya dirasa "tidak pantas atau menyinggung".
Entomological Society of America (ESA), yang mengawasi nama-nama umum serangga, mengumumkan perubahan tersebut sebagai bagian dari upayanya untuk mengevaluasi kembali terminologi "bermasalah".
Ini adalah pertama kalinya dilakukan pengubahan nama karena dianggap ofensif. Di masa lalu, hanya menetapkan kembali nama-nama yang tidak akurat secara ilmiah.
Baca Juga
"Ini adalah cercaan etnis untuk memulai yang telah ditolak oleh orang-orang Romani sejak lama," kata presiden masyarakat, Michelle Smith.
"Kedua, tidak ada yang ingin dikaitkan dengan hama invasif yang berbahaya," dilansir laman Independent, Selasa (13/7/2021).
ESA telah menghapus "ngengat gipsi" dan "semut gipsi" dari Daftar Nama Umum Serangga dan Organisme Terkait.
Kelompok tersebut telah meminta masyarakat untuk membantu menyarankan nama alternatif untuk ngengat dan semut yang kurang dikenal.
ESA mengatakan, ingin masukan untuk membantu menghasilkan nama baru yang tidak âmengabadikan stereotip etnis atau ras yang negatifâ.
May Berenbaum, ahli entomologi dari University of Illinois dan mantan presiden ESA, mengatakan ngengat kemungkinan mendapatkan nama mereka.
Pasalnya, sebagai larva mereka memiliki rambut dengan kantong udara kecil yang bertindak seperti balon yang memungkinkan mengapung bermil-mil, berkeliaran seperti sekelompok.
Dia mengatakan, teori lain adalah bahwa ngengat dewasa jantan memiliki warna cokelat yang terlihat mirip dengan kulit orang Romani.
"Tujuan dari nama-nama umum adalah untuk membuat komunikasi lebih mudah antara ilmuwan dan khalayak umum yang mereka layani," kata Michelle Smith.
"Pada umumnya, daftar nama umum serangga yang diakui ESA berhasil dalam hal ini, tetapi nama-nama yang tidak disukai oleh komunitas yang terpinggirkan, secara langsung bertentangan dengan tujuan itu," pungkasnya.
Itulah keputusan ilmuwan untuk tidak lagi menggunakan nama diskriminasi pada spesies serangga. (Suara.com/ Dythia Novianty).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Arti Nama Manga Haikyuu, Para Penggemar Wajib Tahu
-
125++ Ide Nama Grup WhatsApp Kocak, Pasti Beda dari Lainnya
-
Ide Nama Grup WhatsApp Kocak 2023, Lengkap dengan Tutorial Bikin Grup
-
Daftar Lengkap Karakter Anime Blue Lock, Aksi Apiknya Mencuri Perhatian
-
Daftar Nama Karakter Blue Lock Masing-masing Tim, Lengkap 2023
-
WhatsApp akan Perkenalkan Fitur Baru Mirip Twitter, Amankan Username Anda!
-
Alur Cerita Lengkap Grand Theft Auto V, Penuh Intrik dan Pengkhianatan di Los Santos
-
10 Nama Tokoh Penting di Anime Boku no Hero Academia Lengkap dengan Quirk-nya