Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Hujan meteor Delta Akuarid telah mulai aktif sejak 12 Juli kemarin, dan akan berlangsung hingga 23 Agustus 2021. Namun ingat, puncaknya akan terjadi pada 30 Juli 2021 mendatang.
Jangan sampai melewatkan fenomena langit hujan meteor Delta Akuarid yang terjadi puncakna pada pekan ini.
Selama periode ini, pengamat akan memiliki peluang untuk melihat meteor di konstelasi Akuarius.
Diperkirakan, hujan meteor Delta Akuarid baru dapat diamati pukul 19:55 WIB saat titik pancarannya naik di atas ufuk timur.
Baca Juga
Hujan meteor ini akan tetap dapat diamati hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:40 WIB.
Hujan meteor tersebut akan menghasilkan tampilan terbaiknya pada jam-jam sekitar pukul 02:00 WIB.
Saat ini, rotasi Bumi membuat wilayah Jakarta dan sekitarnya menghadap secara optimal ke arah datangnya meteor.
Ini memaksimalkan jumlah hujan meteor secara vertikal ke bawah, menghasilkan jalur pendek yang dekat dengan titik pancaran.
Dilansir dari In The Sky, Rabu (28/7/2021), pada puncaknya, hujan meteor ini diperkirakan menghasilkan sekitar 25 meteor per jam.
Namun, pengamat harus mengamatinya di lokasi yang sangat gelap dan pancuran hujan meteor terletak tepat di atas kepala.
Pancaran hujan meteor akan muncul pada ketinggian puncak 80 derajat di atas cakrawala.
Cara untuk menemukan pancarannya adalah dengan berbaring telentang dan melihat ke tengah, antara cakrawala dan 45 derajat dari Akuarius.
Para ahli percaya bahwa objek yang menghasilkan Delta Akuraid, kemungkinan besar berasal dari jejak puing-puing yang ditinggalkan oleh komet 96P Machholz yang hancur.
Komet ini mengorbit sekali mengelilingi Matahari setiap lima tahun.
Menurut Daily Mail, komet 96P Machholz diyakini memiliki inti berdiameter sekitar 6,4 kilometer.
NASA melaporkan bahwa fragmen komet yang menghasilkan Delta Akuarid bergerak dengan kecepatan sekitar 25 mil per detik saat melewati atmosfer Bumi.
Jangan sampai terlewatkan puncak hujan meteor Delta Akuarid pada pekan ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Penampakan Meteor Besar Warna-warni Melintas di Langit
-
5 Fenomena Langit Januari 2023, Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Mineral Jenis Baru dari Meteor, Jatuh di Somalia 2020
-
5 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi
-
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
-
5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total
-
Apa Itu Hujan Meteor: Lengkap dengan Sebab, Proses dan Fakta Unik yang Bikin Penasaran
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Mega-Tsunami di Masa Lalu yang Picu Kepunahan Besar-besaran
-
5 Fenomena Langit Sepanjang September 2022, Hujan Meteor hingga Bulan Purnama
-
Teleskop Luar Angkasa James Webb Tertabrak Meteor, NASA: Kerusakannya Tak Bisa Diperbaiki