Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - SpaceX telah mengakuisisi Swarm Technologies, perusahaan startup penyedia data satelit kecil. Akuisisi ini dalam rangka memperluas dan meningkatkan jaringan Starlink.
Perusahaan startup ini memiliki 30 karyawan dan jaringannya yang terdiri dari 120 satelit kecil.
Kesepakatan yang dicapai bulan lalu itu sangat langka bagi SpaceX, yang biasanya memproduksi perangkat keras roket dan satelitnya sendiri atau menyewa subkontraktor.
Swarm mengungkapkan rencana akuisisi dalam pengajuan 6 Agustus dengan Komisi Komunikasi Federal yang meminta persetujuan untuk mengalihkan kepemilikan satelit dan lisensi antena ke SpaceX.
Baca Juga
Pengarsipan menyebutkan bahwa perjanjian merger, di mana Swarm akan menjadi anak perusahaan SpaceX langsung dan sepenuhnya dimiliki, telah ditandatangani pada 16 Juli.
Akuisisi Swarm menandai manuver bisnis yang langka untuk perusahaan swasta milik Elon Musk itu. Tampaknya, Musk berharap dapat terjun ke dunia elektronik konsumen dan memperluas jaringan Starlink.
Namun, tidak jelas peluang spesifik apa yang dilihat SpaceX pada Swarm untuk menguntungkan jaringan broadband Starlink.
Saat ini, juru bicara Swarm menolak mengomentari kesepakatan tersebut, sementara SpaceX tidak membalas permintaan komentar.
"Akuisisi ini akan memperkuat kemampuan perusahaan gabungan untuk menyediakan layanan satelit inovatif yang menjangkau bagian dunia yang tidak terlayani," tulis Swarm, dikutip dari The Verge, Selasa (10/8/2021).
Swarm yang didirikan pada 2016 menawarkan layanan data bandwidth sangat rendah menggunakan satelit SpaceBEE yang terhubung dengan antena konsumen di darat yang disebut "Tiles".
Dari 150 satelit yang direncanakan, 120 di antaranya sudah berada di orbit dan Tiles dapat dipasang sebagai chip di dalamnya.
Dengan GPS bawaan, perangkat dengan Tiles terpasang dapat dilacak, menyampaikan data sensor, atau melakukan apa pun yang diprogram pelanggan.
Sementara itu, program Starlink SpaceX yang jauh berbeda, memiliki tujuan untuk memancarkan internet broadband ke daerah pedesaan yang tidak dicapai oleh jaringan.
Perusahaan tersebut telah memiliki lebih dari 1.700 tahap awal dari 4.409 satelit di orbit rendah Bumi dengan hampir 100.000 pengguna beta.
Proyek SpaceX ini bersaing juga dengan OneWeb yang didukung pemerintah Inggris dan jaringan Kuiper milik Amazon.
Akankah dengan akuisisi perusahaan startup Swarm Technologies, akan memperkuat jaringan Starlink milik SpaceX nantinya? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bagaimana Staffinc Suite Bantu Ariston Optimalkan Promosi Penjualan
-
Tunjuk Member Board Baru, Endeavor Indonesia Siap Tunjang Pertumbuhan Ekosistem
-
Satelit komunikasi Indonesia SATRIA berhasil diluncurkan, Apa Kegunannya?
-
5 Fakta Menarik Satelit Satria, Terbesar di Asia yang Diangkut SpaceX
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari
-
Dapat Kembangkan Jaringan, Alumni Startup Studio Indonesia Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Dua Alumni Startup Studio Indonesia Ini Sukses Raih Pendanaan dan Perluas Networking
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Rusia Telah Luncurkan Satelit Baru, Siap Sokong Komunikasi Canggih