Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kembali ditemukan adanya retakan pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), tepatnya pada modul Zarya.
Retakan yang ditemukan memang kecil, namun apakah membahayakan bagi para astronot dan cosmonot di sana?
Modul yang dikenal sebagai Functional Cargo Block (FCB) ini adalah modul pertama dari ISS yang diluncurkan.
"Retakan telah ditemukan di beberapa tempat pada modul Zarya. Ini kondisi yang buruk karena retakan akan mulai melebar dari waktu ke waktu," kata Vladimir Solovyov, kepala insinyur perusahaan Energia yang berbasis di Moskow, kontraktor utama program penerbangan antariksa Rusia.
Baca Juga
Solovyov tidak mengatakan apakah retakan yang ditemukan oleh kosmonot Rusia itu telah menyebabkan kebocoran udara di Zarya.
Dilansir dari Space.com, Selasa (31/8/2021), Zarya adalah bagian dari segmen Stasiun Luar Angkasa Internasional Rusia.
Itu adalah bagian pertama dari ISS yang mencapai orbit dan diluncurkan pada November 1998.
Modul tersebut menyediakan listrik, penyimpanan, penggerak, dan bimbingan ke ISS selama tahap awal perakitan.
Ini bukan pertama kalinya retakan ditemukan di ISS. Sebelumnya, retakan juga ditemukan pada modul Zvezda Rusia yang menyebabkan kebocoran udara kecil di lab pada September 2019.
Kosmonot kemudian menambal retakan Zvezda pada Oktober 2020 dan Maret 2021, tetapi sayangnya masalah itu masih ada. Bulan lalu, Rusia melaporkan retakan lain pada modul tersebut.
Pengendali ISS juga mengalami kebocoran udara pada Agustus 2018, tetapi para ahli menemukan bahwa itu disebabkan oleh lubang bor di pesawat luar angkasa Soyuz Rusia yang terpasang.
Tidak jelas bagaimana lubang itu bisa berada di sana. Sebagian besar ahli mengatakan, kemungkinan itu akibat kesalahan manusia di lapangan.
Tapi seorang pejabat luar angkasa Rusia baru-baru ini mencoba menyalahkan astronot NASA Serena Auñón-Chancellor.
Pada Juli 2021, ISS juga mengalami masalah usai kedatangan modul baru Nauka Rusia karena pendorong modul menembak tak terkendali.
Hal itu menyebabkan seluruh ISS berputar sekitar 45 derajat, membuat tim ahli harus mengembalikan stasiun ke orientasi normalnya.
Itulah penemuan retakan pada modul Zarya di Stasiun luar angkasa Internasional. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Prediksikan Manusia Bisa Tinggal Lama di Bulan di Abad Ini
-
Di Bumi Kisruh di Angkasa Bukan Musuh, Begini Kisah Kompaknya Astronot Amerika dan Rusia di Antariksa
-
SpaceX Terbangkan Astronotnya ke ISS, Kerja Sama NASA dan Roscosmos Jadi Kunci
-
Salut, Arab Saudi Bakal Kirim Astronot Wanita Pertamanya ke Luar Angkasa
-
China Luncurkan Satelit Komunikasi Baru Guna Mendukung Stasiun Luar Angkasa Tiangong
-
Rusia dan NASA Rebutan Stasiun Luar Angkasa, Kenapa?
-
Rusia Siap Cabut dari ISS, Kenapa?
-
Terancam Kena Hantaman Puing Satelit Militer Rusia, ISS Harus Pindah
-
Fadli Zon Harap Indonesia Kirim Astronot ke Bulan, Netizen: Ente Aja Duluan
-
Sempat Tertunda, NASA Optimis dengan Misi Pengiriman Manusia ke Bulan