Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Riset roket bertingkat akan dimulai pada 2021 oleh Organisasi Riset (OR) Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Seperti apa perkembangannya?
Kepala OR Penerbangan dan Antariksa BRIN Erna Sri Adiningsih menyampaikan target utama mereka terkait riset roket bertingkat pada 2021.
"Untuk tahun 2021, target utama antara lain memulai riset roket bertingkat," kata Erna Sri Adiningsih saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Riset roket bertingkat dimaksudkan untuk penguasaan teknologi roket sounding atau roket sonda keperluan riset dengan jangkauan ketinggian 200 kilometer (km).
Baca Juga
Erna menuturkan penguasaan teknologi roket bertingkat diharapkan akan menjadi jembatan untuk pengembangan selanjutnya, yaitu roket pengorbit satelit dengan ketinggian lebih dari 300 km.
"Roket sonda akan mengemban misi penelitian atmosfer. Pengembangan roket juga penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan Indonesia," katanya.
Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.
Erna mengatakan pengembangan roket bertingkat semula dijadwalkan bisa dilakukan uji terbang pada 2024 tapi mundur dari jadwal karena pandemi COVID-19.
Tantangan dalam pengembangan roket tersebut adalah bahan-bahan untuk teknologi roket tidak mudah untuk diperoleh baik dari penyedia lokal maupun internasional.
Oleh karena itu, lanjut Erna, perlu riset-riset untuk pembuatan komponen-komponen roket yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan.
OR Penerbangan dan Antariksa BRIN sebelumnya memiliki agenda periode 2021-2025 untuk mengembangkan roket dua tingkat dengan ketinggian 300 kilometer.
Sementara pada 2040, diharapkan Indonesia memiliki roket pengorbit satelit yang dapat membawa satelit 100 kilogram, dan roket itu diluncurkan dari bandar antariksa milik Indonesia.
Itulah target BRIN pada riset roket bertingkat akan dimulai pada 2021 ini. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Realme Perluas Fasilitas R&D Baru, Dorong Pengembangan Fast Charging
-
Antisipasi Potensi Kekeringan, BRIN Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca
-
Hasil Riset dan Data Pinhome, Diungkap Prediksi Tren Rumah 2023
-
BRIN: Riset Alat Pendeteksi Tsunami InaBuoy Tidak Dihentikan
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Gerhana Matahari Hibrida 2023 Bisa Disaksikan dari Indonesia
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf
-
Klarifikasi BRIN Soal Badai Dahsyat: Itu Pendapat Personal, Kami Mengacu BMKG