Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah petir terekam dengan panjang yang tak tanggung-tanggung. Bahkan menurut ilmuwan, menjadi petir terpanjang di dunia yang pernah terekam.
Petir terpanjang di dunia ini membentang di atas tiga negara bagian di Amerika Serikat, direkam oleh para ilmuwan seperti dikatakan lembaga cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (1/2/2022).
Petir terpanjang yang disebut sebagai megaflash itu membentang sejauh 768 kilometer, di antara awan-awan di atas Texas sampai Mississippi pada April 2020 silam. Ini hampir setara dengan jarak Jakarta - Surabaya jika ditempuh lewat tol.
Para ilmuwan berhasil merekam petir itu menggunakan teknologi satelit. Ia mengalahkan rekor sebelumnya, sebuah petir yang bentangannya mencapai 709 kilometer dan direkam pada 31 Oktober 2018 di Brasil selatan.
Baca Juga
"Jika menggunakan pesawat terbang, panjang petir itu bisa ditempuh dalam dua jam. Sementara petir ini hanya butuh beberapa detik saja," kata juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia, yang berada di bawah PBB, Clare Nullis seperti dilansir dari Suara.com.
Selain itu, para ilmuwan juga berhasil merekam petir terlama pada Juni 2020 yang terjadi di atas Uruguai dan Argentina. Petir itu berlangsung selama 17,1 detik.
Nullis mengatakan meski dua petir super ini tidak sampai menyambar ke tanah, ini mengingatkan kita untuk tetap mewaspadai fenomena alam yang membunuh ratusan orang setiap tahun.
"Kami menegaskan, ketika Anda melihat petir dan mendengar suara menggelegar, langsung masuk ke dalam ruangan. Jangan berlindung di pondok di tepi pantai atau berdiri di bawah pohon," tegas Nullis.
Itulah petir terpanjang di dunia yang pernah terekam hingga disebut megaflash. Panajnganya sampai 768 kilometer. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang