Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - NASA yang sempat melakukan penundaan misi ke Bulan mereka, kembali melakukan penangguhan. Misi Bulan Artemis I dilaporkan mengalami kendala tenis kecil yang memaksa mereka kembali menundanya.
Pada Rabu (2/2/2022) waktu setempat, NASA mengumumkan penunadaan dari misi Bulan Artemis I. Misi tersebut mencakup uji coba roket Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion ke Bulan.
Badan antariksa Amerika Serikat tersebut sekarang menetapkan target waktu baru, sekitar April dan Mei mendatang.
Penundaan ini diumumkan setelah kesalahan teknis kecil yang terjadi. Ini bukan pertama kalinya NASA menunda peluncuran misi Artemis I. Di sisi lain, misi luar angkasa dengan perangkat keras baru terkenal karena penundaannya.
Baca Juga
SLS dan Orion ditempatkan bersama dalam Vehicle Assembly Building (VAB) di Kennedy Space Center NASA, Florida. Tim Artemis sekarang harus mengeluarkan Artemis I dari VAB paling lambat pada Maret.
"NASA menambahkan waktu target untuk menyelesaikan penutupan di dalam VAB sebelum meluncurkan roket dan pesawat luar angkasa terintegrasi untuk pertama kalinya," kata NASA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNET pada Jumat (4/2/2022).
Walau begitu, badan antariksa tersebut mengatakan tidak ada masalah besar apa pun yang menghambat misi Artemis I.
Sebelum NASA menetapkan tanggal peluncuran lebih tegas, tim berharap untuk menyelesaikan uji pemuatan propelan ke dalam roket terlebih dahulu.
Agensi menekankan bahwa SLS adalah roket yang besar dan tim berhati-hati saat melakukan pengujian dan persiapan sebelum diluncurkan.
Meskipun tidak akan ada awak yang terlibat dalam misi Artemis I, misi tersebut akan melakukan perjalanan mengelilingi Bulan, sebelum akhirnya NASA akan mengirim astronot kembali ke Bulan melalui misi Artemis selanjutnya.
Itulah kenapa NASA menunda misi ke Bulan ini untuk kesekian kali. Gegara kendala teknis kecil, namun misi Artemis I terpaksan kembali mengalami penundaan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
Kenapa Bintang Digambarkan dengan Lima Sudut, Padahal Aslinya Bulat
-
12 Orang yang Pernah Menginjakkan Kaki di Bulan, Tak Hanya Neil Armstrong
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
NASA Temukan Planet Mirip Bumi yang Kedua, Bisa Dihuni Manusia?
-
Satelit NASA Akan Jatuh Ke Bumi, Setelah 38 Tahun Beroperasi
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Tim Peneliti NASA Berhasil Identifikasi Pola Perubahan Suhu di Jupiter