Selasa, 19 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 27 Februari 2022 | 14:49 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menjelaskan soal semburan lumpur dan air panas di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Pasaman, Sumatra Barat.

Fenomena munculnya semburan lumpur dan air panas usai gempa di Pasaman dengan magnitudo (M) 6,1, pada Jumat pagi (25/2/2022).

"Diduga guncangan kuat Gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (25/2/2022).

Daryono memperingatkan apabila semburan air panas tersebut terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik untuk tidak didekati, apalagi dikonsumsi airnya, sambil menunggu tim ahli yang datang untuk meneliti kandungan airnya.

Ia menjelaskan panas bumi merupakan fenomena di mana panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.

Daryono menilai ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif, sehingga ada hot spring atau mata air panas.

Sehingga, saat terjadi gempa akan terganggu reservoir-nya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.

"Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar," kata dia.

Itulah penjelasan BMKG soal fenomena munculnya semburan lumpur dan air panas setelah gempa Pasaman. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau