Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 15 Juni 2022 | 19:27 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Teleskop antariksa James Webb (JWST) milik NASA, baru saja diluncurkan dan memulai tugasnya. Namun siapa sangka malah ditabrak batu luar angkasa.

Padahal teleskop James Webb ini diluncurkan NASA sebagai penerus teleskop antariksa Hubble yang mulai memasuki masa senjanya.

Menurut pernyataan NASA, salah satu cermin besar teleskop terkena mikrometeorid berukuran lebih besar, dari yang diperkirakan dan lebih besar dari yang dapat diuji oleh para insinyur NASA di Bumi.

Meskipun penilaian terhadap efek tabrakan masih berlanjut, tetapi JWST tampaknya beroperasi cukup baik.

"Tabrakan yang terjadi antara 23 dan 25 Mei itu memang memiliki efek yang sedikit terdeteksi dalam data," kata NASA dalam pengumumannya, seperti dikutip dari Independent,  Selasa (14/6/2022).

NASA menambahkan bahwa teleskop memang telah dirancang untuk menahan dampak seperti itu, bahkan jika potongan batu antariksa lebih besar dari yang diperkirakan.

Selama proses pengembangan, para peneliti menggunakan campuran simulasi dan dampak aktual pada cermin untuk melihat bagaimana teleskop akan mampu menahan benturan batu luar angkasa, dengan kecepatan yang sangat cepat.

James Webb Space Telescope. (NASA)

"Kami tahu bahwa JWST harus menghadapi lingkungan luar angkasa, yang meliputi sinar ultraviolet yang keras dan partikel bermuatan dari Matahari, sinar kosmik di galaksi, hingga serangan mikrometeoroid sesekali di dalam tata surya kita," ucap Paul Geithner, wakil manajer proyek JWST di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.

Namun, mengingat JWST merupakan misi bertahun-tahun, para ahli telah merancang JWST sedemikian rupa.

Teleskop tersebut dilaporkan mampu menangani tabrakan apa pun dengan menggerakkan cerminnya untuk memperbaiki masalah tertentu.

Akibat tabrakan ini, cermin tersebut sudah dipindahkan dan penyesuaian lebih lanjut masih diperlukan.

Teleskop juga dapat bergerak di luar angkasa, sehingga para insinyur dapat memindahkan bagian-bagiannya yang lebih sensitif sebelum tertabrak benda asing.

Tetapi seiring waktu, JWST pasti akan dihantam oleh lebih banyak benda padat di luar angkasa, sehingga menurunkan kinerjanya.

Hal itu tidak dapat dihindari dan NASA berharap bahwa kinerja teleskop cukup tinggi sehingga dengan masalah seperti itu, akan dapat melanjutkan misi dalam tahun-tahun mendatang.

NASA mencatat sejak JWST diluncurkan pada Desember 2021, teleskop tersebut telah tertabrak empat mikrometeorid berukuran kecil dan serangan ini lebih besar dari perkiraan para ahli.

Tim ilmuwan akan menggunakan data penerbangan ini untuk memperbarui analisis kinerja dari waktu ke waktu serta mengembangkan pendekatan operasional untuk memastikan pemaksimalan kinerja pencitraan JWST.

Itulah laporan terkini dari teleskop antariksa James Webb milik NASA yang terabrak batu luar angkasa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya