Selasa, 19 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 22 Juni 2022 | 15:38 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - China mengungkap rencana untuk mengambil sampel Mars dan membawanya ke Bumi pada 2031 mendatang. Lebih cepat beberapa tahun dibandingkan NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa).

Sebagai dikethaui, NASA dan ESA tersebut telah merencanakan juga untuk membawa sample Mars ke Bumi. Namun menurut rencana, baru teralisasi dua tahun setelah planning China.

Target tersebut diumumkan dalam presentasi oleh Sun Zezhou, kepala perancang misi pengorbit dan penjelajah Mars Tianwen 1 yang tiba di Planet Merah pada Februari 2021.

Dalam presentasinya pada Senin (20/6/2022), Zezhou mengatakan, China menargetkan misi dua peluncuran dengan lepas landas dijadwalkan pada akhir 2028 dan sampel kembali ke Bumi pada Juli 2031.

"Misi multi-peluncuran yang kompleks akan memiliki arsitektur yang lebih sederhana dibandingkan dengan proyek NASA-ESA, dengan satu pendaratan Mars dan tidak ada penjelajah yang mengambil sampel situs yang berbeda," kata Zezhou kepada SpaceNews, dikutip dari Space.com, Rabu (22/6/2022).

Baru-baru ini, NASA meminta masukan publik tentang rencana kolaborasi pengembalian sampel bersama ESA, setelah badan antariksa tersebut memutuskan untuk mengembangkan pendarat Mars kedua karena kebutuhan massal misi tersebut.

Akibatnya, misi pengembalian sampel Mars milik NASA-ESA harus mundur yang semula 2031 menjadi 2033.

Misi China ambil sampel di Mars. [Twitter]

Misi kolaborasi NASA-ESA akan mengangkut sampel Mars yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance NASA yang menjelajahi Kawah Jezero selebar 45 kilometer sejak Februari 2021.

Sampel akan diambil oleh robot buatan ESA dan menempatkannya di atas kendaraan pendakian Mars (MAV) buatan NASA.

MAV kemudian akan meluncurkan kapsul berisi sampel ke orbit Mars, di mana sampel itu akan ditangkap oleh pengorbit buatan Eropa untuk dikirim ke Bumi.

Misi yang akan dilakukan China lebih efisien, di mana sampel dikumpulkan dari satu area kecil melalui proses pengambilan sampel di permukaan dan pengeboran yang dilakukan oleh robot berkaki empat.

China sendiri telah memiliki pengalaman dalam mengirimkan sampel dari Bulan, serta pengalaman di Mars yang cukup besar berkat Tianwen 1 yang diluncurkan pada Juli 2020.

Itulah rencana China membawa sampel Mars ke Bumi pada 2031 mendatang. Jika berhasil sesuai jadwal, mereka sukses mendahului NASA dan ESA dalam melakukannya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?