Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ternyata ada beberapa eksperimen di luar angkasa yang telah dilakukan para ilmuwan. Namun ada beberapa yang nampaknya dinilai tidak berguna.
Angkasa luar memang penuh dengan banyak hal yang menarik untuk dipelajari. Hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencoba meng-explorasi luar angkasa. Hal ini juga yang mendorong munculnya berbagai eksperimen yang berkaitan dengan luar angkasa.
Banyak probe dan astronot ke luar angkasa untuk melakukan eksperimen dalam upaya memahami alam semesta dan bumi. Beberapa eksperimen ini mungkin terbukti bermanfaat.
Namun, ada juga beberapa eksperimen yang tampak tidak berguna dalam membantu eksplorasi luar angkasa. Meski begitu, para ilmuwan tetap semangat melakukannya demi pengetahuan.
Baca Juga
-
Teleskop Luar Angkasa James Webb Tertabrak Meteor, NASA: Kerusakannya Tak Bisa Diperbaiki
-
China Luncurkan Satelit Komunikasi Baru Guna Mendukung Stasiun Luar Angkasa Tiangong
-
NASA Bagikan Foto Jupiter Tangkapan Teleskop Luar Angkasa James Webb
-
NASA Pamerkan Hasil Pemotretan Perdana Teleskop Luar Angkasa James Webb
Penasaran eksperimen seperti apa yang ternyata tidak berguna? Berikut tim HiTekno.com rangkum eksperimen di luar angkasa yang sepertinya tidak ada gunanya dari Listverse, Senin (8/8/2022).
1. Mawar dengan Aroma Berbeda
Pada tahun 1998, NASA bermitra dengan International Flavours and Fragrances (IFF) untuk mempelajari dampak gayaberat mikro pada aroma bunga mawar.
Mereka ingin mengembangkan parfum baru yang unik. Ternyata, menempatkan mawar ke gayaberat mikro mengubah jumlah minyak atsiri yang dihasilkan mawar. Minyak atsiri mawar membawa aroma bunga.
Ketika mawar diuji di luar angkasa, ia menghasilkan lebih sedikit minyak, yang benar-benar mengubah aroma mawar. IFF memutuskan untuk membuat parfum baru yang disebut "Zen" oleh Shiseido Cosmetics menggunakan temuan eksperimen ini. Setelah mengirim mawar ke luar angkasa, IFF hanya bisa membayangkan tagihan R&D IFF.
2. Tragedi Lapisan Perak Kecil
Pada tahun 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat masuk kembali, menewaskan seluruh kru. Saat membersihkan puing-puing, kru menemukan eksperimen yang diselamatkan yang mengandung cacing nematoda.
Kelangsungan hidup cacing merupakan penemuan penting karena menunjukkan bahwa makhluk hidup dapat bertahan hidup saat mendarat di planet lain tanpa dilindungi oleh kapal.
Bahkan saat ini, cacing nematoda sedang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk eksperimen dan pengamatan lebih lanjut.
3. Studi Kembar
NASA telah mempelajari astronot Mark Kelly dan saudara kembarnya yang identik, Scott. Scott dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk menghabiskan hampir satu tahun penuh dalam gayaberat mikro.
Dan ketika Scott mengambang, Mark ada di bumi ini menyelesaikan percobaan yang sama, sehingga 84 peneliti yang mengerjakan percobaan ini dapat melihat seberapa besar pengaruh gayaberat mikro terhadap tubuh manusia.
Tidak mengherankan, karena tubuh kita dikembangkan untuk menangani gravitasi dan kondisi bumi, ada banyak perubahan pada Scott. Beberapa perubahan itu antara lain:
- Massa tubuh berkurang
- Bentuk mata berubah
- Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif
- Perubahan pada kromosomnya
Begitu Scott kembali ke bumi, sebagian besar tubuhnya pulih. Para ilmuwan berharap dapat membantu manusia mengatasi stres melalui penelitian ini, tetapi tidak ada hasil yang diberikan kepada publik.
4. Menanam Tanaman di Luar Angkasa
Siapa pun yang pernah menonton film The Martian, yang dibintangi Matt Damon, memahami pentingnya teori eksperimen ini. Jika kita ingin menjajah Mars, kita harus bisa menanam makanan kita sendiri.
Sejauh ini, para ilmuwan belum menanam banyak kecuali beberapa varietas selada, kol, sawi kale, dan bunga.
5. Eksperimen Tembok Air
Eksperimen Tembok Air dirancang untuk mempelajari bagaimana air berperilaku dalam gayaberat mikro. Ini melibatkan penggunaan sistem "kantong" berisi air untuk membuat dinding air yang dapat digunakan astronot untuk berbagai tujuan.
Jika berhasil, itu akan mengurangi peralatan mekanis dan teknis yang diperlukan untuk sistem pendukung kehidupan saat ini. Satu-satunya bagian mekanis di dinding air adalah pompa air untuk memindahkan air ke tempat yang dibutuhkan.
6. Mouse Perkasa Bukan Fiksi Lagi
Eksperimen apa pun yang dimulai dengan "tikus" yang dimodifikasi secara genetik akan menarik perhatian hampir semua orang. Tikus-tikus dalam percobaan dimutasi untuk memiliki massa otot dua kali lipat dari tikus pada umumnya.
Inti dari percobaan ini adalah untuk melihat apa efek gayaberat mikro terhadap kehilangan otot dan massa tulang.
Hasilnya adalah bahwa selama 33 hari di luar angkasa, tikus yang unggul secara genetik tidak kehilangan massa otot atau tulang mereka. Pada saat yang sama, tikus biasa kehilangan sekitar 18% dari mereka dalam waktu yang sama.
Para ilmuwan berharap dengan hasil ini, mereka mungkin dapat membantu orang-orang di Bumi dan astronot yang harus berurusan dengan kehilangan otot baik karena penyakit atau gravitasi rendah.
7. Percobaan Api
Salah satu hal terburuk yang bisa terjadi di pesawat ruang angkasa adalah kebakaran, karena dapat dengan cepat menyebar dan menghancurkan sistem pendukung vital.
Rencana NASA untuk menghindari bencana itu adalah membakar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan aman. Proyek tersebut diberi nama SoFIE, yang merupakan singkatan dari Solid Fuel Ignition and Extinction.
Eksperimen SoFIE akan dilakukan di rak pembakaran ISS. Para ilmuwan berharap untuk mempelajari bagaimana api menyebar dan bertindak dengan bahan yang berbeda saat berada di gravitasi rendah, dengan tujuan akhir membangun koloni di bulan dan Mars dengan risiko kebakaran minimal.
Itulah tujuh eksperimen di luar angkasa yang sepertinya tidak ada gunanya, namun para ilmuwan tetap melakukan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Berapa Jarak Bumi ke Matahari dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
-
Berapa Jarak Bumi ke Bulan, Lengkap Fakta Menariknya
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?