Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Luar angkasa masih menyimpan misteri yang tak terpecahkan. Selain itu, luar angkasa merupakan wilayah tak terbatas yang masih penuh dengan misteri. Termasuk ada beberapa benda paling menakutkan di Luar Angkasa.
Ada banyak benda ditemukan dan belum dianalisis secara mendalam. Benda-benda tersebut menyimpan fakta yang seringkali mengejutkan para ilmuwan.
Dilansir dari Live Science pada Jumat (19/8/2022), berikut ini lima benda paling menakutkan di luar angkasa:
1. Komet terbesar di tata surya
Baca Juga
-
7 Eksperimen di Luar Angkasa yang Sepertinya Tidak Ada Gunanya
-
Teleskop Luar Angkasa James Webb Tertabrak Meteor, NASA: Kerusakannya Tak Bisa Diperbaiki
-
China Luncurkan Satelit Komunikasi Baru Guna Mendukung Stasiun Luar Angkasa Tiangong
-
NASA Bagikan Foto Jupiter Tangkapan Teleskop Luar Angkasa James Webb
Para ilmuwan menemukan komet terbesar yang pernah ada di tata surya pada 2021. Memiliki inti es 50 kali lebih besar dari pemegang rekor sebelumnya, komet ini bermassa 100.000 kali lebih besar dari rata-rata komet.
Disebut C/2014 UN271, komet ini awalnya diklasifikasikan sebagai planet kecil. Para ilmuwan memprediksi C/2014 UN271 akan melintas dekat Bumi pada 2031 dengan jarak aman sekitar 1,6 miliar km.
2. Tabrakan dengan Andromeda
Andromeda merupakan galaksi terbesar dalam Grup Lokal yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Namun, galaksi ini berada pada lintasan yang menakutkan. Andromeda bergerak lurus dan para ilmuwan memprediksi suatu hari nanti, galaksi Bimasakti akan bertabrakan dengan Andromeda.
Tabrakan tersebut diprediksi sekitar tiga miliar hingga lima miliar tahun lagi dari sekarang.
3. Bencana suar Matahari
Bumi terus-menerus dibombardir oleh partikel berenergi tinggi dari Matahari. Perubahan magnet di dalam Matahari dapat menyebabkan suar Matahari, semburan yang melontarkan sinar-X dan energi dalam jumlah besar.
Dampak dari hantaman suar Matahari ini dapat menyebabkan pemadaman pada sinyal navigasi dan komunikasi. Selain itu, badai geomagnetik juga dapat menghantam Bumi yang berpotensi mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.
Badai geomagnetik paling kuat yang pernah tercatat dikenal sebagai Peristiwa Carrington yang terjadi pada 1859, sebelum era teknologi modern.
Jika badai berkekuatan yang sama seperti Peristiwa Carrington terjadi saat ini, itu akan menyebabkan pemadaman internet selama berbulan-bulan. Peluang terjadinya badai Matahari besar antara 1,6 persen dan 12 persen per dekade.
4. Lubang hitam jahat di Bimasakti
Lubang hitam merupakan benda menakutkan yang penuh misteri di luar angkasa. Beruntung, saat ini para ilmuwan telah berhasil melihat gambar pertama Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti yang berjarak 26.000 tahun cahaya.
Namun, tidak semua lubang hitam di Bimasakti berjarak seperti Sagitarius A*. Diperkirakan ada 100 juta lubang hitam di Bimasakti yang berkeliaran.
Tahun ini, para ilmuwan yang menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble mendeteksi lubang hitam jahat di Bimasakti. Lubang hitam ini hanya berjarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa tujuh kali massa Matahari.
5. 154.741 asteroid tambahan
Banyak objek besar mengintai di tata surya dan saat ini para ahli hanya mengetahui sebagian kecil darinya. Oleh karena itu, para ilmuwan ingin mendeteksi lebih banyak asteroid yang berada di dekat Bumi.
Berkat survei teleskop, para ahli menemukan lebih banyak batuan luar angkasa di tata surya setiap hari. Faktanya, para ilmuwan percaya bahwa 90 persen dari objek dekat Bumi adalah pembunuh planet yang berdiameter lebih dari 1 km.
Dengan bantuan teleskop luar angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), para ilmuwan mengungkapkan ada sekitar 10 kali lebih banyak asteroid di tata surya pada tahun ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Kumpulan data baru tersebut mencakup 154.741 asteroid di tata surya.
Itulah lima benda paling menakutkan di luar angkasa yang masih menyimpan banyak misteri. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Kok Bisa?
-
10 Karakter Paling Menakutkan di Naruto, Didominasi Klan Uchiha
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Ilmuwan Temukan Planet Neraka, Kondisinya Alamnya Bikin Ngeri
-
Bukan Alien, Ini yang Malah Lebih Diwaspadai oleh Badan Pertahanan Antariksa AS
-
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat Bentuk Pusat Komando di Indo-Pasifik: Bukan Alien, Ternyata Ini Ancamannya
-
Ilmuwan Berhasil Replikasikan Black Hole, Sederet Fenomena Unik Bisa Diamati