Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 01 September 2022 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ada beberapa fenomena langit atau peristiwa langit yang akan terjadi sepanjang September 2022. Ada beberapa yang menarik dan tidak boleh untuk dilewatkan.

Sebagai diketahui, setiap bulannya selalu ada fenoma langit yang terjadi. Baik itu bisa disaksikan secara jelas maupun tidak.

Dikuti dari Suara.com, untuk bulan September 2022 tidak kalah dengan peristiwa menarik di bulan lainnya. Hujan meteor hingga Bulan purnama akan terjadi.

Dilansir dari In The Sky, berikut ini lima peristiwa langit atau fenomena langit yang dapat disaksikan sepanjang September 2022:

1. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Konjungsi Bulan dan Saturnus September 2022. [In the sky]

Bulan akan tampak terlihat berdekatan dengan Planet Bercincin pada 8 September 2022. Pada saat itu, Saturnus akan terlihat berjarak 3 derajat dari Bulan.

Pasangan ini dapat diamati mulai sekitar pukul 18:03 WIB dengan ketinggian 28 derajat di atas ufuk timur.

Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 22:12 dengan ketinggian 80 derajat di atas cakrawala selatan.

Bulan dan Saturnus akan dapat terus diamati hingga pukul 03:46 WIB dengan ketinggian 7 derajat di atas cakrawala barat.

Bulan akan berada di mag -12,7 dan Saturnus di mag 0,3. Pengamat dapat menemukan keduanya di konstelasi Capricornus.

2. Hujan meteor Epsilon Perseid

Ilustrasi meteori Perseid. (Pixabay/ Achim Kleist)

Hujan meteor Epsilon Perseid akan aktif mulai 5 September hingga 21 September, dengan puncaknya terjadi pada 9 September 2022.

Selama periode ini, pengamat akan berkesempatan melihat hujan meteor di konstelasi Perseus.

Hujan meteor dapat diamati sekitar pukul 22:10 WIB ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur. Kemudian akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:26 WIB.

Pancuran hujan meteor kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya sekitar pukul 04:00 WIB, saat titik pancarannya paling tinggi di langit.

Diperkirakan, pengamat dapat melihat hingga tiga meteor per jam pada puncaknya.

3. Bulan Purnama

Ilustrasi Bulan purnama langka di tahun 2017. (NASA)

Bulan akan mencapai fase penuh pada 10 September 2022. Setiap Bulan Purnama memiliki penamaan yang berbeda-beda di setiap bulannya.

Bulan Purnama September disebut juga sebagai Harvest Moon. Penamaan ini merupakan praktek yang dipopulerkan dalam beberapa dekade terakhir oleh Farmers' Almanac.

Nama-nama Bulan Purnama yang digunakan oleh almanak tersebut mengklaim memiliki asal-usul kuno dari suku-suku asli Amerika.

Diberi nama Harvest Moon karena berhubungan dengan waktu ekuinoks musim gugur.

Saat mencapai fase penuh, pengamat dapat melihat Bulan Purnama di konstelasi Aquarius. Bulan akan terletak pada jarak 369.000 km dari Bumi.

4. Konjungsi Bulan dan Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter September 2022. [In the sky]

Bulan akan tampak berdekatan dengan Jupiter pada 11 September 2022. Pada saat itu, Jupiter akan berada 1 derajat dari Bulan.

Pasangan ini akan terlihat sekitar pukul 19:28 WIB dengan ketinggian 7 derajat di atas ufuk timur.

Keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 00:55 WIB dengan ketinggian 83 derajat di atas cakrawala utara.

Penampakan Bulan dan Jupiter akan menghilang ketika fajar sekitar pukul 05:33 WIB dengan ketinggian 20 derajat di atas ufuk barat.

Bulan akan berada pada magnitudo -12,7 dan Jupiter pada magnitudo -2,9, di mana keduanya dapat ditemukan di konstelasi Pisces.

5. Ekuinoks September

Ekuinoks September 2022. [In the sky]

Ekuinoks September akan terjadi pada 23 September 2022.

Ekuinoks September menandai hari pertama musim gugur bagi masyarakat yang tinggal di belahan Bumi utara dan hari pertama musim semi bagi siapa pun yang tinggal di belahan Bumi selatan.

Pada hari ekuinoks, hari di seluruh dunia akan hampir tepat 12 jam siang dan malam karena perjalanan tahunan Matahari.

Ekuinoks terjadi karena sumbu putaran Bumi miring pada sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari.

Seperti yang diketahui, Bumi mengorbit Matahari setiap 365,242 hari dan ini adalah periode waktu di mana siklus titik balik Matahari dan ekuinoks. Akibatnya, semua musim di Bumi berulang dari satu tahun ke tahun berikutnya.

Pada tahun yang bukan tahun kabisat, ekuinoks terjadi sekitar 5 jam 48 menit.

Itulah lima fenomena langit yang akan meramaikan sepanjang September 2022 ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

5 Fenomena Langit yang Terjadi pada November 2022, Ada Gerhana Bulan Total